Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Guru terbaik adalah yang mampu merubah iblis jadi malaikat, merubah maling jadi ustad

Impian tertinggi, berkumpul bersama orang tercinta di JannahNya nanti

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Pedang Jinawi dan Pisau Sirawik (Episode 4)

24 Mei 2023   12:02 Diperbarui: 24 Mei 2023   13:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari berlalu dengan cepat. 

Hari itu adalah hari perayaan keagamaan. Seusai melaksanakan ibadah hari raya tahunan, saatnya setiap keluarga menghabiskan hari raya bersama keluarga. 

Bergembira sambil menikmatiomen hari raya yang datang sekali setahun. Apalagi hari raya tersebut bertepatan dengan libur lahir tahun. Jadi akhir tahun menjadi libur hari raya bagi umat yang berhari Raya sekaligus libur bersama bagi masyarakat umum.

Ada yang menghabiskan libur bersama kerabat, berkunjung satu sama lain. Tapi lebih banyak orang menghabiskan liburan akhir tahun di tempat wisata.

Pantai Utara pulau Andalas sore itu sangatlh ramai. Ratusan ribu manusia bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta di pantai berpasir putih dengan pemandangan eksotis. 

Ratusan turis manca negara juga ikut bergembira dipantai tersebut. Wajah merek yang khas serta penampilan mereka yang terkesan aneh, menjadi pemandangan yang semakin lama semakin biasa.

Saat itulah langit tiba-tiba menjadi gelap. Bukan karena awan yang tiba-tiba menutupi matahari sore. Tetapi dipenuhi oleh jutaan burung dan kelelawar disertai suara menderu dan mendesis. 

Pemandangan aneh tersebut menjadi semakin menakjubkan ketika jutaan unggas itu terbang dengan panik menuju daratan. 

Belum hilang kaget semua orang. Lautan bergolak. Ombak lautan yang biasanya bergulung dengan buih keputihan tiba-tiba berubah menjadi biru tua dan memancarkan cahaya gemerlap. Itu lautan. Itu ombak yang memancarkan cahaya gemerlap! 

Wisatawan menjadi gempar. Fenomena tidak biasa itu. Beberapa turis berteriak dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh kebanyakan orang. Mereka segera berlari menjauhi pantai. 

Sementara beberapa wisatawan mengabadikannmomen ajaib itu dengan jepretan kamera. Tapi lebih banyak yang tertegun bingung sekaligus takjub sehingga tidak melakukan apapun.

Peristiwa ajaib itu tidak berlangsung lama. Langit kembali cerah setelah jutaan unggas itu berlalu. Ombak biru dan memncarkan cahaya gemerlap juga entah bagaimana tiba-tiba menghilang dalam hitungan menit.

Dampak dari kejadian itu memberikan rasa takut sekaligus takjub sehingga banyak yang memilih kembali pulang dan sebagian memilih tetap tinggal.

"Duar!!"

Tiba-tiba sebuah ledakan keras bergemuruh disepanjang pantai Utara pulau Andalas. Ledakan dahsyat itu membuat langit dan bumi bergetar hebat. 

Gempa bumi dahsyat melanda pulau Sumatra dan beberapa pulau sekitarnya sampai ke sebagian Kawasan Asia tenggara. 

Gempa bumi berskala sembilan koma enam skala Richter meluluh lantakkan banyak kota di sepanjang Utara pulau Andalas dan Semenanjung Malaya bahkan sampai ke negara India dan Sri langka.

Dalam suasana hiruk pikuk dan jerit tangis dan erangan kematian, di ujung Utara pulau Andalas yang menjadi tempat terdekat dari pusat gempa, sebuah kota besar benar benar hancur. 

Tak ada yang memperhatikan, ketika gempa mulai mereda, sebuah cahaya pelangi melesat dari dalam laut laksana kilat. Menembus permukaan air laut dan melesat kelangit. Sekilas cahaya pelangi itu  menyerupai seutas benda panjang yang bersinar tujuh warna.

Pulau Andalas dilanda kepanikan luar biasa. Jaringan listrik padam, jaringan komunikasi lumpuh. Seisi pulau jatuh dalam kondisi terisolasi dari luar.

Sementara itu, sepuluh kilometer dari garis pantai utara pulau Andalas, didasar laut dengan kedalaman lebih dari tiga ribu meter dari permukaan laut, sebuah kapal selam raksasa mendekam seperti besi mati. Beberapa lampu indikator berkedip menandakan kapal tersebut dalam keadaan aktif.

Belasan orang berada salah satu ruangan dengan ekspresi masam. Wajah mereka menunjukkan kekecewaan yang dalam.

"Cepat menyingkir. Arus balik air akan menghancurkan kapal.kita dalam.hitungan menit. Lupakan senjata keparat itu. Aku melihat sendiri, senjata iblis itu terbang ke luar dengan kecepatanmluar biasa. 

Kita takkan dapat menangkapnya!" Seru salah satu dari merek. Dia adalah Tuan Jackson, salah satu miliuner dari negara Adikuasa yang seminggu lalu muncul di salah satu hotel di Utara Andalas.

Bersambung

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun