Peristiwa ajaib itu tidak berlangsung lama. Langit kembali cerah setelah jutaan unggas itu berlalu. Ombak biru dan memncarkan cahaya gemerlap juga entah bagaimana tiba-tiba menghilang dalam hitungan menit.
Dampak dari kejadian itu memberikan rasa takut sekaligus takjub sehingga banyak yang memilih kembali pulang dan sebagian memilih tetap tinggal.
"Duar!!"
Tiba-tiba sebuah ledakan keras bergemuruh disepanjang pantai Utara pulau Andalas. Ledakan dahsyat itu membuat langit dan bumi bergetar hebat.Â
Gempa bumi dahsyat melanda pulau Sumatra dan beberapa pulau sekitarnya sampai ke sebagian Kawasan Asia tenggara.Â
Gempa bumi berskala sembilan koma enam skala Richter meluluh lantakkan banyak kota di sepanjang Utara pulau Andalas dan Semenanjung Malaya bahkan sampai ke negara India dan Sri langka.
Dalam suasana hiruk pikuk dan jerit tangis dan erangan kematian, di ujung Utara pulau Andalas yang menjadi tempat terdekat dari pusat gempa, sebuah kota besar benar benar hancur.Â
Tak ada yang memperhatikan, ketika gempa mulai mereda, sebuah cahaya pelangi melesat dari dalam laut laksana kilat. Menembus permukaan air laut dan melesat kelangit. Sekilas cahaya pelangi itu  menyerupai seutas benda panjang yang bersinar tujuh warna.
Pulau Andalas dilanda kepanikan luar biasa. Jaringan listrik padam, jaringan komunikasi lumpuh. Seisi pulau jatuh dalam kondisi terisolasi dari luar.
Sementara itu, sepuluh kilometer dari garis pantai utara pulau Andalas, didasar laut dengan kedalaman lebih dari tiga ribu meter dari permukaan laut, sebuah kapal selam raksasa mendekam seperti besi mati. Beberapa lampu indikator berkedip menandakan kapal tersebut dalam keadaan aktif.
Belasan orang berada salah satu ruangan dengan ekspresi masam. Wajah mereka menunjukkan kekecewaan yang dalam.