Selaksa angan mengangkasa
Melangitkan asa dalam ribuan untai FatihahMembangunkan jiwa-jiwa haus aksara
Menyusun kata, tapi runtuh di Medan niaga.
Kalam terus menari diujung jari
Memproyeksikan hati pada monitor yang berkedip tak henti,
Menari lagi merangkai aksara tak peduli jari mati rasa.
Berbilang hari berganti, laksaan kata tersusun rapi.
Pilihan diksi di rangkai menjadi sastra
Merekah senyum meski tak perlu dipuji.
Runtuh lagi, terbentur dinding cuan yang menjulang tinggi
Berakhir jadi file tak berarti.
Literasi,
Bagiku bukan soal trend dan puja puji
Tapi hobi dan tempat berekspresi.
Hingga jari itu.lelah atau tangan yang patah,
Takkan menyerah, karena bagiku ini soal Marwah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H