Mohon tunggu...
Carine
Carine Mohon Tunggu... Penulis - Murid

Suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberontakan terhadap Penjajah dan Masa Bersiap

3 November 2024   02:00 Diperbarui: 3 November 2024   03:27 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti tau bahwa negara kita dijajah oleh bangsa asing lebih dari 3 abad. Dalam penjajahan juga banyak pahlawan kita yang gugur di dalam Medang perang. Pada saat penjajahan juga banyak pribumi atau warga asli Indonesia yang melakukan pemberontakan terhadap para Penjajah.

 Tercatat pemberontakan pertama kali dilakukan sebelum abad ke 19 hal ini dilakukan oleh  tokoh-tokoh kerajaan,pemberontakan ini berbentuk fisik dan juga militer. 

Lalu setelah abad ke 19 pribumi juga berhasil melakukan pemberontakan lagi, pemberontakan menjadi lebih terorganisir dengan munculnya organisasi politik,pers,dan gerakan intelektual. Pada masa penjajahan Jepang,Pasukan PETA juga melakukan pemberontakan terhadap penjajah Jepang. Pemberontakan juga terjadi setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada 10 November 1945 dan 30 September 1965. 

Setelah kita merdeka juga ada masa bersiap. Masa bersiap adalah istilah yang diberikan Belanda untuk menyebut periode kelam dan kejam terhadap orang-orang Eropa di Indonesia selama revolusi kemerdekaan pada tahun 1945-1946. 

Para masyarakat Belanda menggambar periode bersiap sebagai masa yang sangat kejam,mengerikan,dan mencekam. Karena pada masanya para orang-orang yang memiliki darah Belanda/Eropa akan di bunuh oleh pemuda pribumi. 

Disebutkan ada 3.500 hingga 20.000 orang yang terbunuh dalam kerusuhan, kekacauan, dan penjarahan yang terjadi selama massa bersiap ini. Tetapi korban bukan hanya orang berdarah Belanda/Eropa,tetapi juga orang-orang Indo-Eropa,china hingga etnis Maluku di Jawa. 

Masa bersiap di lakukan sebagai tanda balas dendam para kelompok pemuda pribumi terhadap kolonis Belanda. Hal ini juga tertulis didalam buku ciptaan Rosihan Anwar yang berjudul "Napak Tilas ke belanda.60 Tahun Perjalanan Wartawan KMB 1949". 

Setelah kemerdekaan Indonesia Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun tersebut. Karena jika Belanda mengakui bahwa ia telah menjajah Indonesia,ia harus bertanggung jawab karena sudah menyerang negara yang berdaulat. Selain itu Belanda juga taku aset-aset yang berada di Indonesia akan hilang, seperti pabrik, perkebunan, dan pertambangan. 

Belanda juga khawatir harus membayar uang ganti rugi besar atas peristiwa agresi sepanjang 1945-1949. Tetapi sekarang Belanda sudah mengakui bahwa Indonesia merdeka pada tahun tersebut. 

Pengakuan tersebut juga di konfirmasi oleh perdana Mentri mereka yang bernama Mark Rutte pada 14 Juni 2023.Karena sebelumnya mereka tidak pernah secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 melainkan pada 27 Desember 1949.Tetapi sekarang seluruh dunia sudah mengakui bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945,dan kita juga sudah bisa hidup bebas tanpa halangan apapun dari pihak manapun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun