Mohon tunggu...
Yande Ali Ismail
Yande Ali Ismail Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mendengar, Melihat, Menulis, Membagi...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-Jk Tidak Perlu Kampanye, Pak!

19 Juni 2014   05:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur ...

Saya sebagai pendukung Prabowo gak yakin Jagoan kami memenangkan PILPRES nanti!

Kenapa?

Pendukung nomor urut 2 banyak :

Mulai dari liberialis barat sampai masyarakat yang ada di ujung Papua Barat

(info dari berita akan rencana aksi jual investor asing kalo Prabowo menang, link nya cari sendiri banyak koq , ditambah laporan/curhatan blusukan)

Dari mantan Jendral sampai ke tukang becak dipinggiran kota Solo

(sumber ini mah gak usah diragukan sok atuh tanya Tim Ses)

Dari pengusaha sukses & mantan wapres yang tadinya mencaci (ak. JK) sampai masyarakat Jawa Timur yang dititipin uang recehan sama TimSes nomor urut 2 untuk dimasukan ke kotang sumbangan simpatisan Jokowi-JK (dari youtube pak...!)

Tapi saya heran pak...kenapa?

Ternyata TimSes Jokowi-JK gak PeDe juga bakal menang pak...!

Koq bisa? Alasannya :

1. Masih aja kampanye keliling-keliling ngabisin uang pak

2. Iklannya banyak banget gan

3. Pendukungnya mati-matian belain Jokowi-JK kalo ada 'serangan dari pihak nomor 1 pak

Karena kenapa?

Kami melihat (secara logis ya pak...) langkah kampanye dari kubu nomor 2 itu malah gak jelas loh pak..contohnya :

1. Debat putaran kedua jelas dimenangi Prabowo kenapa? Pernyataan, pertanyaan & jawaban Jokowi banyak yang absurd, meski gak semuanya pak...

2. Kejadian memalukan kampanye yang menyebabkan ambruknya panggung, pasti akan diartikan sebagai 'kejatuhan' Jokowi dari pihak penggemar klenik, meski ane nilai ya wajar panggung segitu yang naik orang segepok ya pasti ambruk tapi ini berita heboh lo pak di kalangan klenika

3. Yang terbaru PDI ngadain pengajian dalam rangka menyambut Ramadhan & menolak tutupnya Dolly...wah ini aneh banget pak...kami dari segi manapun, dari orang manapun (yang mau logis) pasti akan menertawakan pak...ASLI...

4. Trus aksi blusukan itu keliatan cuma pencitraan…kenapa? Nah kalo iklas ya kagak perlu diliput media lah…kalo perlu bikin pres converence : wahai media jangan sekali-kali ikuti kegiatan blusukan kami, ingat timses juga jangan membocorkan jadwal blusukan kami, nanti dikira pencitraan…(hehehe mski akhirnya akan membuat tambahan pencitraan: Jokowi itu Ikhlas)

Nah kalo kami yang dari kubu pendukung Prabowo-Hatta kan jelas pak...

Kami gak PeDe memenangi loh...ASLI! Bahkan malah yakin Jokowi-JK yang menang...

Jadi ya saya kira wajar sih kalo pihak nomor 1 masih melakukan Kampanye, beriklan & berbicara sana-sini meyakinkan jagoan kami itu yang terbaik...

Artinya...sudahlah kita jangan gontok-gontokan pak...percumah...orang golput & orang luar yang akan ngetawain kita pak, ASLI

Jadi biasa ajah, gak usah terlalu berlebihan, toh iklim seperti ini akan reda koq setelah nanti Jokowi-JK jadi presiden, maksudnya, kalian dari pendukung nomor 2 akan merasa semua yang dilakukan sia-sia!

Kenapa? Nah toh presidennya juga Jokowi-JK...kita semua tetep kerja seperti biasa, nggosip seperti biasa, pelajar atau kampung yang demen tawuran ya tetep aja seperti semula, yang jahat ya nanti di penjara, yang alim dan lurus ya tetep berada dijalan yang benar...kita akan punya masalah seperti sebelumnya juga

Jokowi juga akan blusukan seperti biasanya kan...

Yang beda ya cuma Jakarta nanti gak punya wakil Gubernur ajah, Ahok akan sukses dan akan dapat nilai bagus, dan lebih dihormati dan disanjung, kenapa? Nah Ahok ternyata tanpa Jokowi lebih hebat!

Ya to?

Sebuah opini aneh dijaman yang aneh tapi (harusnya) masuk akal...

Selamat membaca sambil manggut-manggut sambil nyengir aneh…hehehe

Repost dari postingan saya di media lain…

gambar dari : jusufkalla.info

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun