Pada kehidupan sehari-hari di rumah saat kita membesarkan anak,terkadang kita menemukan perilaku anak yang mudah menangis, kondisi ini sebenarnya lazim ditemukan pada anak dalam masa perkembangan, dimana anak belum terbiasa atau belum terlatih mengungkapkan ekspresi emosi nya.Setiap orang tua harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan anak dan tentunya harus menguasai tanda tanda gangguan perilaku pada anak, berikut adalah informasi untuk orang tua untuk membedakan anak cengeng dan anak dengan gangguan emosi, silakan menyimak.
Anak cengeng adalah anak yang  menunjukkan emosi negatif secara berlebihan sebagai respons terhadap situasi yang umumnya dianggap biasa oleh anak-anak lain.
 Anak dengan gangguan emosi adalah anak yang mengalami kesulitan mengelola emosi mereka secara sehat dan konsisten, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, termasuk interaksi sosial, belajar, dan perilaku di rumah.
Untuk membedakan antara anak yang "cengeng" (sering menangis atau merengek) dan anak dengan gangguan emosional, penting bagi orang tua melihat  beberapa faktor,yaitu  frekuensi, intensitas, dan konteks dari respons emosional anak, serta kemampuan mereka untuk mengatur emosi dan menghadapi stres.
Perbedaan Utama
1.Frekuensi dan Intensitas Respons Emosional:
Anak cengeng, Â anak-anak ini mungkin sering menangis, tetapi tangisan mereka seringkali bersifat situasional dan dapat dikaitkan dengan pemicu tertentu, seperti tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Anak dengan gangguan emosional, anak-anak ini cenderung menunjukkan respons emosional yang lebih intens dan persisten yang tidak sebanding dengan situasi yang ada, reaksi emosional mereka bersifat menyeluruh dan terjadi dalam berbagai konteks.
2.Regulasi Emosional:
Anak cengeng, mereka umumnya memiliki kapasitas untuk menenangkan diri setelah kebutuhan atau keinginan mereka terpenuhi. regulasi emosi mereka biasanya membaik seiring bertambahnya usia dan bimbingan.
Anak dengan gangguan emosional, Anak-anak ini seringkali kesulitan dalam mengatur emosi, mereka mungkin sulit menenangkan diri bahkan setelah pemicu awal teratasi dan dapat menunjukkan disfungsi emosional yang berkelanjutan.