Mohon tunggu...
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Nama saya Yan Cahyadi Anas seorang penggemar fun run yang selalu mencari tantangan baru untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Saya dikenal sebagai pribadi yang optimis dan mudah bergaul, sehingga membuat saya memiliki banyak teman. Hobi saya yang lain adalah traveling; saya sangat menikmati menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplor budaya, dan mencicipi kuliner lokal saat berpergian. Selain itu, saya juga penggemar sepak bola yang mengikuti liga dan tim favorit dengan penuh semangat. Aktivitas-aktivitas ini membuat hidup saya lebih berwarna dan menyenangkan, dan saya selalu berusaha membagikan pengalaman tersebut melalui konten-konten favorit saya di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perjalanan Udara Selama Kehamilan ,Tips Agar Selalu Aman

13 Januari 2025   21:00 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:55 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dikutip dari Alodokter

Perjalanan udara selama kehamilan adalah topik yang semakin penting untuk dibahas, mengingat semakin banyak wanita hamil yang memilih untuk bepergian dengan pesawat terbang, dampak perjalanan udara terhadap fungsi tubuh wanita hamil tidak dapat diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Ketika seorang wanita hamil terbang, tubuhnya mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin yaitu perubahan tekanan udara, radiasi di ketinggian, dan mobilitas yang terbatas selama penerbangan, dengan mengetahui kondisi ini wanita hamil  yang akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara dapat mempersiapkan  langkah-langkah yang tepat agar  perjalanan udara mereka menjadi aman.

Perjalanan dengan pesawat dapat menghadirkan berbagai risiko  yang penting untuk diperhatikan oleh wanita hamil demi menjaga kesehatan mereka selama penerbangan. Salah satu risiko yang paling sering terjadi  adalah Deep Venous Thrombosis (DVT), di mana penerbangan yang berlangsung lebih dari 4 jam dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini, meskipun risiko ini  relatif rendah, sangat dianjurkan bagi wanita hamil untuk mengenakan kaus kompresi elastis pada kedua kaki dan melakukan aktivitas fisik secara berkala berupa peregangan otot selama penerbangan untuk mengurangi potensi terjadinya Deep Venous Thrombosis(DVT).Resiko selanjutnya yaitu paparan radiasi kosmik selama penerbangan biasanya dapat diabaikan untuk ibu hamil  yang tidak terlalu sering melakukan penerbangan , bisa menjadi perhatian jika  mereka yang sering bepergian.

Resiko selanjutnya adalah perubahan tekanan selama penerbangan, kondisi ini  dapat menyebabkan hipoksia atau kekurangan oksigen, namun wanita hamil yang sehat biasanya tidak merasakan dampak yang serius, dengan memahami risiko-risiko ini, wanita hamil dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana saat merencanakan perjalanan udara mereka, sehingga kesehatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga.

 

Komplikasi yang mungkin muncul saat penerbanga adalah  persalinan prematur , beberapa penelitian menunjukkan ada peningkatan risiko persalinan prematur, terutama pada wanita hamil dengan kondisi Kesehatan tertentu yang sudah ada sebelumnya atau wanita hamil yang sering terbang, namun, untuk kehamilan yang sehat, risiko persalinan prematur tetap rendah.

Komplikasi selanjutnya adalah keguguran, wanita hamil dengan usia kehamilan dibawah 12 minggu  yang sering terbang, mungkin memiliki risiko sedikit lebih tinggi mengalami keguguran spontan.Komplikasi selanjutnya adalah komplikasi  terhadap hasil kelahiran, studi menunjukkan tidak ada efek buruk yang signifikan pada berat lahir atau usia kehamilan  untuk wanita hamil yang melakukan penerbangan sesekali, namun, penerbangan yang sering dan berdurasi lama mungkin menimbulkan risiko yang lebih tinggi.

Rekomendasi untuk wanita hamil yang pertama adalah melakukan  penilaian risiko kehamilannya,  setiap wanita hamil harus menjalani penilaian risiko yang menyeluruh dengan mempertimbangkan riwayat medis dan tahap kehamilan mereka sebelum terbang, yang kedua Konsultasi dengan dokter sebelum merencanakan perjalanan udara, yang ketiga wanita hamil harus punya rencana  di tempat  tujuan mereka rumah sakit yang dituju bila mengalami kondisi darurat, yang ke empat lakukan langkah keselamatan dengan mengggunakan sabuk pengaman secara terus-menerus saat duduk untuk mencegah cedera akibat turbulensi, yang kelima minum cukup dan dan bergerak secara berkala untuk mengurangi risiko Deep Vein Thrombosis. Meskipun perjalanan udara umumnya aman untuk wanita hamil yang sehat, mereka yang memiliki komplikasi medis atau yang sering terbang harus mengambil tindakan pencegahan tambahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun