3.Pengelolaan dan Kepemilikan
Pengelolaan dan kepemilikan data kesehatan merupakan komponen krusial dalam kerangka tata kelola yang efektif, mencakup proses yang sistematis untuk mengelola data, menetapkan kepemilikan yang jelas, serta mengatur penggunaan yang bertanggung jawab terhadap kumpulan informasi ini. Dalam konteks ini, sangat penting untuk mengidentifikasi pihak yang memiliki hak atas data dan tanggung jawab yang terkait, sehingga setiap kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dapat dilakukan dengan optimal, dengan pengelolaan yang baik, institusi kesehatan tidak hanya dapat memanfaatkan data secara maksimal untuk penelitian dan pengembangan layanan, tetapi juga memastikan bahwa data tersebut digunakan dengan cara yang etis dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pendekatan ini mendorong akuntabilitas dan transparansi, serta membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang mengelola data kesehatan. Melalui praktik yang hati-hati dan terencana, pengelolaan dan kepemilikan data dapat memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.
4.Pendekatan Berbasis Hak dan Keadilan
Pendekatan berbasis hak dan keadilan dalam pengelolaan data kesehatan memperkenalkan prinsip-prinsip baru yang menempatkan perlindungan individu serta peningkatan nilai kesehatan sebagai fokus utama dalam tata kelola yang efektif, dalam kerangka ini, perhatian utama diberikan pada hak setiap individu untuk mendapatkan perlindungan atas informasi pribadi mereka dan akses yang adil terhadap manfaat yang dihasilkan dari data Kesehatan, mencakup praktik pengambilan keputusan yang etis dan transparan, serta penegasan keadilan dalam penggunaan data, di mana semua kelompok masyarakat, khususnya mereka yang terpinggirkan, dapat merasakan manfaat yang setara, dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan keadilan sosial dalam pengelolaan data kesehatan, kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih responsif dan inklusif. Pendekatan ini juga berperan dalam mengatasi kesenjangan yang ada dalam akses informasi, serta mendorong kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan keberlanjutan sistem kesehatan.
Dampak Tatakelola  Data Terhadap Manajemen Data Kesehatan
1.Peningkatan Pengambilan Keputusan
Peningkatan pengambilan keputusan dalam organisasi kesehatan sangat bergantung pada efektivitas pengelolaan data, untuk  menjamin ketersediaan informasi berkualitas tinggi di setiap tingkat. Ketika data ditangani dengan baik dan disajikan secara akurat, pihak pengambil keputusan dan pemimpin di bidang kesehatan memiliki fondasi yang kuat untuk melakukan pengambilan keputusan yang tepat, mulai dari perencanaan kebijakan hingga pelaksanaan program-program kesehatan. Informasi yang terpercaya tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan masyarakat tetapi juga dalam mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengevaluasi dampak intervensi, dan menilai hasil layanan Kesehatan, dengan memanfaatkan data berkualitas tinggi, organisasi dapat beradaptasi dengan lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi dan memberikan respons terhadap tantangan yang muncul, serta mengembangkan strategi yang lebih inovatif dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu, memastikan integrasi dan manajemen data yang efektif adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi, memperkuat pelayanan kesehatan, dan memenuhi harapan masyarakat akan layanan yang lebih baik.
2.Aksesibilitas dan Penggunaan Data
Aksesibilitas dan penggunaan data kesehatan memiliki peranan yang krusial dalam mendukung ketersediaan serta pemanfaatan informasi untuk berbagai tujuan, seperti penelitian, perawatan klinis, dan pemantauan kesehatan masyarakat, dengan memastikan kemudahan akses terhadap data yang relevan dan terkini, para peneliti dapat melakukan analisis untuk menemukan informasi yang dapat membawa perubahan signifikan pada metode perawatan dan pengembangan kebijakan Kesehatan,. Aksesibilitas data juga memungkinkan lembaga kesehatan untuk memantau tren kesehatan masyarakat secara langsung, mengidentifikasi adanya wabah atau isu kesehatan yang perlu diatasi, dan bereaksi dengan cepat, dengan mempromosikan budaya berbasis data, kita tidak hanya dapat meningkatkan praktik klinis dan kesehatan masyarakat, tetapi juga menciptakan sistem kesehatan yang lebih responsif dan adaptif, mendukung pencapaian hasil kesehatan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat.
3.Interoperabilitas dan Pertukaran Informasi
Interoperabilitas dan pertukaran informasi adalah dampak penting tata kelola data yang berfungsi untuk menciptakan kolaborasi yang lancar antar organisasi Kesehatan, dengan memastikan bahwa sistem informasi kesehatan dapat saling berinteraksi dan bertukar data secara efisien, kita dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam pemrosesan informasi, hal ini memungkinkan pengalihan pengetahuan yang lebih baik serta mempercepat akses ke informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkatan. Interoperabilitas mendukung keterlibatan aktif organisasi dalam ekosistem data kesehatan yang lebih luas, di mana data dapat terintegrasi dari berbagai sumber, termasuk rumah sakit, klinik, laboratorium, dan penyedia layanan kesehatan lainnya, Â dengan cara ini, kemampuan untuk berbagi dan mengelola data secara harmonis tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan pasien tetapi juga membuka peluang untuk inovasi dalam penelitian kesehatan dan pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih efektif. Melalui pendekatan ini, kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih responsif dan terkoordinasi, yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.