Mohon tunggu...
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Nama saya Yan Cahyadi Anas seorang penggemar fun run yang selalu mencari tantangan baru untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Saya dikenal sebagai pribadi yang optimis dan mudah bergaul, sehingga membuat saya memiliki banyak teman. Hobi saya yang lain adalah traveling; saya sangat menikmati menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplor budaya, dan mencicipi kuliner lokal saat berpergian. Selain itu, saya juga penggemar sepak bola yang mengikuti liga dan tim favorit dengan penuh semangat. Aktivitas-aktivitas ini membuat hidup saya lebih berwarna dan menyenangkan, dan saya selalu berusaha membagikan pengalaman tersebut melalui konten-konten favorit saya di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panduan Cerdas Memilih Suplemen Protein Untuk Pembentukan Otot : Sesuaikan Dengan Kesehatan Anda"

7 Januari 2025   23:13 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Whey protein telah dikenal luas sebagai salah satu suplemen terkemuka di kalangan penggiat kebugaran, terutama dalam upaya meningkatkan massa otot, diantara berbagai jenis whey protein, Whey Protein Isolate (WPI), Whey Protein Concentrate (WPC), dan Whey Protein Hydrolysate (WPH) masing-masing memiliki karakteristik dan manfaat yang unik, setiap jenis ini menawarkan keunggulan tertentu yang bisa dipilih berdasarkan tujuan yang diinginkan pengguna.

Whey Protein Isolate (WPI) merupakan bentuk whey protein yang mengandung protein dengan konsentrasi sangat tinggi, yaitu lebih dari 90%., dengan kadar lemak dan laktosa yang minimal, WPI menjadi pilihan ideal bagi mereka yang sensitif terhadap laktosa atau ingin membatasi asupan lemak. Berdasarkan penelitian, WPI terbukti dapat secara signifikan meningkatkan massa otot dan memperbaiki komposisi tubuh, baik pada pasien dengan gagal jantung maupun pada individu sehat yang menjalani latihan rutin. Selain itu, WPI juga bermanfaat dalam membantu pemulihan kekuatan otot setelah latihan yang mengakibatkan kerusakan otot. Mengingat kemurnian dan kandungan proteinnya yang tinggi, WPI seringkali dipilih oleh atlet dan mereka yang sangat berkomitmen untuk mencapai target kebugaran.

Whey Protein Concentrate (WPC) memiliki kandungan protein yang berkisar antara 35% hingga 80%, meskipun proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan WPI, WPC tetap efektif dalam meningkatkan komposisi tubuh dengan mencegah akumulasi lemak dan mendukung sintesis protein otot. Penelitian menunjukkan bahwa WPC juga dapat membantu proses penurunan berat badan tanpa mengorbankan massa otot, namun, perlu diingat bahwa dalam konteks peningkatan kekuatan, WPC tidak menunjukkan manfaat tambahan yang berarti, terutama pada individu yang lebih tua yang menjalani latihan resistensi, secara keseluruhan, meski memiliki kandungan protein yang lebih rendah, WPC memberikan profil nutrisi yang seimbang dan cocok bagi mereka yang ingin memperoleh manfaat dari protein whey tanpa terlalu mengkhawatirkan kalori dari lemak dan karbohidrat.

Whey Protein Hydrolysate (WPH) adalah varian whey yang telah diproses dengan enzim untuk mempercepat penyerapan, proses ini membuat WPH menjadi pilihan yang sangat baik untuk mendorong hipertrofi otot dan memperbaiki performa fisik. WPH menunjukkan hasil yang lebih baik dalam mengurangi kerusakan otot dan mempercepat pemulihan setelah latihan dibandingkan dengan WPC dan WPI, sehingga sangat cocok bagi atlet yang menjalani program latihan yang intens, selain itu, WPH juga membantu dalam memperlambat penggunaan glikogen dan mengurangi stres oksidatif, memberikan tambahan keuntungan bagi atlet yang memerlukan pemulihan yang lebih cepat.

Perbandingan antara ketiga jenis whey protein ini menunjukkan bahwa setiap jenis memiliki keunggulan berdasarkan tujuan tertentu. WPI, dengan kandungan proteinnya yang tinggi, sangat cocok untuk individu yang berfokus pada peningkatan massa otot dan proses pemulihan. WPC menawarkan keseimbangan yang baik antara protein, lemak, dan karbohidrat, sehingga berguna bagi mereka yang ingin menjaga komposisi tubuh dengan baik, di sisi lain, WPH menunjukkan keunggulan dalam hal pemulihan otot dan bisa menjadi pilihan terbaik bagi atlet yang membutuhkan dukungan dalam menghadapi latihan yang berat.

Pemilihan antara WPI, WPC, dan WPH sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran kebugaran individu. WPH tampaknya menjadi yang paling unggul dalam meningkatkan hipertrofi otot, kekuatan, dan pemulihan, menjadikannya pilihan ideal untuk mereka yang ingin mengoptimalkan massa otot. WPI juga menunjukkan banyak manfaat, terutama dalam hal peningkatan massa otot dan pemulihan setelah latihan. Sementara itu, WPC, meskipun memberikan dukungan bagi komposisi tubuh, mungkin tidak menawarkan keuntungan tambahan dalam peningkatan kekuatan bagi semua orang, dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini, individu dapat mengambil keputusan yang lebih tepat mengenai suplemen protein mana yang paling sesuai untuk membantu mencapai tujuan kebugaran mereka.

Penggunaan  (WPI), (WPC), (WPH), pada individu yang mengalami hipertensi, diabetes mellitus, gangguan ginjal, dan masalah pencernaan. 

Whey protein (WP) menunjukkan potensi manfaat untuk kesehatan kardiovaskular berkat sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki, namun, efeknya terhadap tekanan darah bersifat bertentangan beberapa penelitian tidak menemukan perubahan signifikan. konsumsi WP dikaitkan dengan peningkatan fungsi endotel yang diukur melalui dilatasi yang dimediasi aliran (FMD), tetapi tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kekakuan arteri atau biomarker sirkulasi fungsi vaskular. 

WP memiliki aktivitas hipoglikemik yang dapat membantu mengelola kadar glukosa darah pada individu dengan diabetes mellitus, meskipun hasil beberapa studi menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada marker lain seperti glukosa puasa, insulin, dan hemoglobin terglikasi.

Hipertensi dan diabetes juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit ginjal kronis (CKD), dan kombinasi kedua kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko CKD. Meskipun WP memiliki beberapa sifat bermanfaat, tidak ada bukti langsung dalam abstrak yang menunjukkan dampaknya pada kesehatan ginjal pada pasien dengan CKD. 

Masalah pencernaan, informasi langsung tentang dampak WP  secara umum memiliki profil keamanan yang baik, walaupun toleransi individu dapat bervariasi, 

Individu dengan hipertensi dan diabetes sebaiknya memantau tekanan darah dan kadar glukosa mereka secara reguler saat mengonsumsi suplemen WP, mengingat efek yang dapat bervariasi, untuk mereka yang memiliki CKD, berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan suplemen WP untuk memastikan tidak memperburuk kondisi kesehatan mereka. Sementara itu, bagi individu dengan masalah pencernaan, disarankan untuk memulai dengan dosis kecil dari WP untuk menilai toleransi dan menghindari kemungkinan ketidaknyamanan pencernaan, dengan mempertimbangkan semua faktor ini, dapat disimpulkan bahwa meskipun WP menawarkan potensi manfaat bagi individu dengan hipertensi dan diabetes, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama bagi mereka dengan gangguan ginjal dan masalah pencernaan. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai regimen suplemen baru untuk memastikan keselamatan dan efektivitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun