Mohon tunggu...
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM
dr. H. Yan Cahyadi Anas. MKM Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Nama saya Yan Cahyadi Anas seorang penggemar fun run yang selalu mencari tantangan baru untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Saya dikenal sebagai pribadi yang optimis dan mudah bergaul, sehingga membuat saya memiliki banyak teman. Hobi saya yang lain adalah traveling; saya sangat menikmati menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplor budaya, dan mencicipi kuliner lokal saat berpergian. Selain itu, saya juga penggemar sepak bola yang mengikuti liga dan tim favorit dengan penuh semangat. Aktivitas-aktivitas ini membuat hidup saya lebih berwarna dan menyenangkan, dan saya selalu berusaha membagikan pengalaman tersebut melalui konten-konten favorit saya di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengurai Mitos dan Fakta tentang Stroke : Panduan Mudah Untuk Pencegahan

6 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gejala Stroke,gambar dikutip dari Comprehensive Primary Care

 

Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, dengan lebih dari 15 juta orang yang mengalami stroke setiap tahunnya, dan sekitar 5 juta di antaranya meninggal, stroke menjadi salah satu tantangan kesehatan global yang perlu mendapatkan perhatian khusus, di Indonesia , stroke menyumbang angka kematian yang signifikan dan menjadi salah satu penyakit yang menduduki peringkat teratas dalam hal kecacatan jangka panjang. Masyarakat perlu memahami  penyakit stroke, faktor risiko yang berkontribusi terhadap terjadinya kondisi ini, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke mencakup sekitar 11% dari total angka kematian global, data ini menunjukkan bahwa stroke menjadi masalah kesehatan yang sangat serius, tidak hanya di negara maju tetapi juga di negara berkembang seperti Indonesia, dengan meningkatnya angka harapan hidup dan perubahan pola hidup yang semakin tidak sehat, populasi  tua yang makin banyak menyebabkan penyakit stroke semakin banyak ditemukan di masyarakat.

Konsekuensi dari stroke tidak hanya terbatas pada kematian, tetapi juga mencakup kecacatan jangka panjang yang dapat memengaruhi kualitas hidup individu. Penyintas stroke sering kali mengalami masalah seperti kesulitan bicara, kehilangan kemampuan motorik, dan gangguan kognitif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyintas stroke mengalami keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari. Keluarga dari penyintas juga terdampak secara emosional dan ekonomi, menambah beban yang dihadapi oleh masyarakat. Pemahaman yang mendalam tentang dampak sosial, emosional, dan fisik dari stroke sangat penting untuk meningkatkan upaya pencegahan.

Penting untuk mengenal dan memahami faktor risiko yang berkontribusi terhadap terjadinya stroke yaitu,

usia, risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Individu yang berusia di atas 55 tahun memiliki risiko lebih tinggi.

Jenis kelamin, pria memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita, meskipun wanita lebih rentan pada usia yang lebih tua.Riwayat keluarga , terdapat predisposisi genetik yang meningkatkan risiko. Hipertensi atau tekanan darah tinggi  merupakan faktor risiko yang signifikan, karena tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Diabetes Mellitus dan kolesterol tinggi yang tidak dikelola dengan metode yang benar, dapat meningkatkan risiko stroke. Merokok dapat  merusak pembuluh darah dan berkontribusi pada pembentukan gumpalan darah. Pola makan yang buruk yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat juga merupakan faktor risiko penting, diet yang seimbang, kaya akan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi risiko.Kurang aktivitas fisik  meningkatkan risiko obesitas (gemuk) dan penyakit jantung, kedua kondisi ini  merupakan faktor risiko stroke. Konsumsi alkohol berlebihan dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah, dimana seperti dijelaskan diatas tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko stroke, dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat menerapkan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko stroke.

Strategi Pencegahan Utama

Pencegahan stroke dapat dilakukan melalui berbagai intervensi perilaku individu, penggunaan obat, dan pertimbangan struktural yang lebih luas. Perubahan perilaku merupakan langkah  langsung dalam mengurangi risiko stroke. Menghentikan kebiasaan merokok adalah salah satu langkah paling efektif untuk menurunkan risiko. Kampanye anti merokok, dukungan dari keluarga, dan program penggantian nikotin dapat membantu individu yang berjuang untuk berhenti merokok. Pola hidup aktif  yang teratur tidak hanya membantu mengontrol berat badan, tetapi juga memperbaiki tekanan darah dan kolesterol, anjuran adalah minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang setiap minggu. Diet sehat mengadopsi pola makan yang sehat dengan fokus pada pengurangan lemak jenuh, garam, dan gula dapat secara signifikan memperbaiki kesehatan kardiovaskular disertai konsumsi makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan, serta sayuran dan buah-buahan segar sangat dianjurkan. Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan serta menjaga pola konsumsi yang moderat berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik. Intervensi farmakologis merupakan pilihan penting dalam manajemen risiko stroke, yaitu obat antihipertensi , dengan pengobtatan yang teratur akan menurunkan tekanan darah tetap stabil, yang sangat penting bagi individu yang memiliki hipertensi. Obat Antikoagulan dan antiagregasi trombosit membantu dalam mencegah pembekuan darah  yang dapat menyebabkan stroke, contohnya, penggunaan aspirin bagi individu dengan risiko tinggi. Statin, obat penurun kolesterol ini berperan penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke,dengan penggunaan obat-obatan ini di bawah pengawasan tenaga kesehatan, penanganan faktor risiko dapat lebih efektif dan teratur.

Intervensi Struktural

Ketersediaan layanan kesehatan dan dukungan komunitas sangat penting dalam pencegahan stroke yang efektif. Akses layanan kesehatan memastikan masyarakat memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas, termasuk pemeriksaan rutin untuk mengukur tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol. Dukungan komunitas dengan membentuk jaringan dukungan di tingkat lokal, termasuk kelompok peduli kesehatan dan program olahraga komunitas dapat membantu individu menjalani gaya hidup sehat. Edukasi masyarakat mengenai faktor risiko stroke dan pola hidup sehat melalui kampanye informasi, penyuluhan, dan program pendidikan kesehatan.Promosi kesehatan merupakan kunci untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stroke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun