Mohon tunggu...
Yan Cahyadi Anas
Yan Cahyadi Anas Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Nama saya Yan Cahyadi Anas seorang penggemar fun run yang selalu mencari tantangan baru untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Saya dikenal sebagai pribadi yang optimis dan mudah bergaul, sehingga membuat saya memiliki banyak teman. Hobi saya yang lain adalah traveling; saya sangat menikmati menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplor budaya, dan mencicipi kuliner lokal saat berpergian. Selain itu, saya juga penggemar sepak bola yang mengikuti liga dan tim favorit dengan penuh semangat. Aktivitas-aktivitas ini membuat hidup saya lebih berwarna dan menyenangkan, dan saya selalu berusaha membagikan pengalaman tersebut melalui konten-konten favorit saya di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Sehat,Siswa Sehat : Pelatihan Untuk Meningkatkan Manajemen UKS di Kecamatan Singkep

23 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan pembinaan manajemen Upaya kesehatan sekolah (UKS) bagi guru sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Dabo Lama menjadi topik yang sangat penting untuk dibahas dalam konteks peningkatan kesehatan siswa. Sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, program UKS diharapkan dapat mendidik siswa tentang perilaku hidup sehat dan memberikan dukungan kesehatan yang diperlukan. Namun, dalam praktiknya, masih ada berbagai kendala yang harus dihadapi, termasuk kurangnya pelatihan yang memadai bagi para guru.

Berdasarkan data dari analisis situasi, terungkap bahwa sebanyak 75% guru UKS di wilayah kerja Puskesmas Dabo Lama belum mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan program UKS, hal ini menjadi perhatian serius karena pelaksanaan program UKS yang optimal diperlukan  pemahaman mendalam tentang manajemen kesehatan, tanpa pengetahuan dan keterampilan yang tepat, para guru tidak dapat melaksanakan program dengan baik. Keterbatasan pelatihan ini juga diakui sebagai salah satu faktor yang menurunkan  efektivitas program UKS di sekolah-sekolah dasar tersebut,berdasarkan wawancara dengan 8 guru UKS sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Dabo Lama, penyebab sebagian besar guru belum mengikuti pelatihan UKS karena guru UKS yang bertugas saat ini adalah guru baru yang ditugaskan untuk mengelola Program UKS , mereka ingin mengikuti pelatihan tetapi terkendala lokasi pelatihan yang berada jauh dari lokasi sekolah.

Untuk menjawab tantangan ini, pendekatan model PRECEDE-PROCEED digunakan untuk implementasi kebijakan  pembinaan bagi guru. Model ini terkenal karena kemampuannya dalam memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kesehatan, dengan menggunakan model ini, pembinaan yang dilakukan bisa lebih terpadu dan berbasis kebutuhan, sehingga mampu menjawab permasalahan yang dihadapi dengan lebih efektif. Metode pelatihan yang dipilih terdiri darai ceramah, diskusi kelompok, dan tanpa praktik langsung, memungkinkan guru tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman praktis yang bermanfaat untuk diterapkan di sekolah mereka.

Setelah pelatihan dilaksanakan, hasil menunjukkan peningkatan   pengetahuan dan keterampilan guru dalam manajemen UKS, seluruh peserta pelatihan berhasil menyusun dokumen manajemen UKS meliputi dokumen  perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program UKS yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah untuk digunakan pada tahun 2025, hal ini menjadi pencapaian penting dalam upaya menciptakan pembinaan yang berkelanjutan dalam pelaksanaan program kesehatan di sekolah.

Program UKS memiliki peran strategis dalam membentuk perilaku hidup sehat di kalangan siswa, data dari Riskesdas 2018 menunjukkan adanya tren perilaku hidup tidak sehat yang masih tinggi di kalangan siswa, seperti konsumsi makanan tidak sehat dan kebiasaan merokok,  dalam Laporan Global School Health Survey (GSHS) 2015, ditemukan bahwa 22,2% anak sekolah pernah merokok, dengan 9,1% di antaranya menjadi perokok aktif, kondisi ini mencerminkan bahwa pelaksanaan program UKS di sekolah-sekolah dasar masih jauh dari optimal.

Di wilayah kerja Puskesmas Dabo Lama, terdapat fakta bahwa mayoritas guru UKS belum mendapatkan pelatihan tentang manajemen UKS, selain itu, sarana dan prasarana UKS yang terdapat di sekolah-sekolah dasar juga masih belum lengkap, hal ini mempengaruhi  pelaksanaan program UKS di sekolah, oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat  ini adalah  meningkatkan kapasitas guru sekolah dasar dalam manajemen UKS sehingga program UKS di sekolah dapat dilaksanakan dengan lebih efektif.

Melalui pelatihan yang dirancang dengan pendekatan berbasis kebutuhan, diharapkan guru akan memahami dan mampu menerapkan konsep manajemen UKS yang mencakup semua aspek, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi,  pemahaman ini  untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat yang mendukung pembentukan perilaku hidup sehat siswa, selaras dengan tujuan ini, kegiatan  ini juga diarahkan untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan yang dapat mendukung keberlanjutan program UKS, dengan adanya kesepakatan bersama antara para guru, diharapkan bahwa hasil pelatihan ini dapat diterapkan di sekolah masing-masing, karena guru akan berperan sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.

Sebagai upaya untuk menciptakan dampak yang lebih luas, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi guru dan siswa, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara Puskesmas Dabo Lama dan seluruh sekolah dasar di wilayah kerjanya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan, setiap langkah yang diambil dalam pembinaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa program UKS dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang diharapkan.

Dalam tinjauan pustaka, menerapkan pengelolaan UKS  merupakan salah satu elemen  dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UKS berfokus pada pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat secara terpadu, meskipun sudah ada dasar hukum yang jelas, implementasi UKS di banyak sekolah masih jauh dari harapan, hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kurangnya pelatihan dan keterampilan dari pengelola UKS, pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam mengelola program UKS dan pengembangan fasilitas yang mendukung juga perlu menjadi prioritas.

Model PRECEDE-PROCEED diterapkan sebagai pendekatan untuk menangani kondisi ini dengan mencakup analisis faktor predisposisi, penguat, dan pendukung yang akan memastikan bahwa implementasi program berjalan dengan efektif, dalam konteks ini, teori penerimaan informasi (Information Acceptance Theory) menunjukkan bahwa individu cenderung menerima informasi jika merasa bahwa informasi tersebut relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan mereka, oleh karena itu, dengan pelatihan yang disampaikan relevan dan kontekstual, diharapkan guru dapat lebih mudah untuk menerapkan manajemen UKS di sekolah mereka.

Ketika melihat kepada metode kegiatan yang dilakukan, kegiatan pelatihan manajemen UKS untuk guru sekolah dasar di Dabo Lama dirancang dengan sangat hati-hati untuk memastikan kesuksesan pelatihan.

Tahap pelaksanaan pelatihan manajemen UKS dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Dabo Lama, dengan peserta yang terdiri dari seluruh guru UKS di wilayah kerja Puskesmas tersebut, metode pelatihan yang diterapkan mencakup ceramah, diskusi kelompok, dan praktik langsung untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh bagi peserta pelatihan, dalam sesi teori, peserta diperkenalkan pada konsep Trias UKS dan manajemen UKS, sedangkan pada sesi praktik, mereka dilatih untuk menyusun dokumen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program UKS sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.

Evaluasi pelatihan dilakukan melalui pre-test dan post-test yang bertujuan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kemampuan para guru dalam mendalami manajemen UKS. Penilaian terhadap pelatihan juga sangat positif, di mana seluruh peserta merasa bahwa pelatihan ini sangat membantu mereka untuk memahami peran dan tanggung jawab mereka sebagai pengelola UKS di sekolah, terungkap bahwa pelaksanaan program UKS di sekolah dasar tentunya masih dihadapkan pada tantangan yang cukup besar, meskipun pelatihan telah dilakukan, dan guru telah berhasil menyusun draft dokumen manajemen UKS, beberapa tantangan seperti keterbatasan waktu dan sumber daya untuk melaksanakan pelatihan lebih lanjut masih menjadi kendala, ada juga tantangan dalam memastikan bahwa semua guru yang terlibat dapat menerapkan hasil pelatihan dalam praktik sehari-hari mereka.

Tantangan ini perlu diatasi dengan advokasi yang efektif bersama dengan kepala sekolah untuk menciptakan kesepakatan tindak lanjut, kesepakatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil-hasil dari pelatihan dapat diterapkan secara berkelanjutan di masing-masing sekolah, dukungan dari Puskesmas Dabo Lama dalam bentuk pendampingan langsung kepada guru dalam menerapkan hasil pelatihan di sekolah menjadi langkah strategis yang sangat penting untuk memaksimalkan dampak intervensi.

Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kapasitas guru UKS dalam manajemen di sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Dabo Lama, pelatihan yang disampaikan mencakup seluruh aspek manajemen UKS. Guru yang sebelumnya belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang manajemen UKS kini mampu membuat dokumen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi yang akan sangat membantu mereka menjalankan tugas di sekolah, dengan tambahan pengetahuan dan keterampilan ini, para guru dapat berfungsi sebagai agen perubahan yang mendukung pelaksanaan program UKS dengan lebih berkelanjutan. Diharapkan bahwa melalui langkah-langkah ini, lingkungan sekolah yang lebih sehat dapat tercipta dan perilaku hidup sehat di kalangan siswa dapat ditanamkan secara konsisten.

Akhirnya, rekomendasi untuk keberlanjutan program pelatihan UKS juga penting untuk dipertimbangkan. Puskesmas Dabo Lama disarankan untuk mengadakan pelatihan UKS secara berkala di lokasi yang mudah diakses oleh para guru, seperti di Puskesmas atau di beberapa sekolah tertentu, guna meminimalkan biaya perjalanan peserta. Selain itu, inisiatif untuk membentuk tim pelatih internal di setiap sekolah juga merupakan langkah yang baik, di mana beberapa guru dilatih dan kemudian dapat melatih rekan-rekan mereka di sekolah masing-masing, sehingga pelatihan dapat dilakukan secara mandiri.

Pengembangan modul pelatihan UKS yang sederhana dan dapat diakses, baik dalam bentuk cetak maupun digital, akan sangat bermanfaat sebagai panduan bagi para guru, selain itu, pemberian pendampingan kepada guru dalam menerapkan hasil pelatihan di sekolah serta monitoring implementasi program UKS secara rutin juga akan memberikan jaminan bahwa semua pengetahuan yang telah diperoleh dari pelatihan dapat diterapkan dengan optimal di seluruh sekolah dasar yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dabo Lama.

Dengan langkah-langkah di atas, diharapkan program UKS di sekolah dasar tidak hanya menjadi sekadar program formal, tetapi dapat berfungsi secara efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa dan membentuk mereka menjadi individu yang sehat dan berperilaku hidup sehat di masa yang akan datang. Kesehatan yang baik adalah investasi untuk masa depan, dan langkah positif dalam pengelolaan UKS adalah salah satu bagian vital dari usaha tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun