Sedangkan secara istilah, Nuzulul Quran, hemat kami, berarti keterangan tentang kronoligis pemberitahuan Al-Quran kepada Nabi Muhamad saw.
Para ulama sepakat bahwa Nuzulul Quran itu terjadi dalam tiga tahap:
Pertama, turun ke Lawhul Mahfuzh, sebagaimana difirmankan Allah swt.:
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ
“Bahkan yang mereka dustakan itu ialah Al-Quran yang mulia. Yang (tersimpan) dalam lauhul mahfuzh.” (QS. Al-Buruj:21-22)
Menurut zahir ayat di atas, pada tahap ini Al-Quran turun sekaligus. Di dalam Al-Quran dan sunah tidak diterangkan cara dan waktu turunnya Al-Quran itu ke Lawhul Mahfuzh. Berarti cara dan waktu turun pada tahap pertama ini hanya diketahui oleh Allah.
Kedua, Turun dari Lawhul Mahfuzh ke Baitul Izzah fii samaid dunya (langit dunia), sebagaimana difirmankan Allah:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran pada lailatul kadar.” (QS. Al-Qadr:1)
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” (QS. Ad-Dukhan:3)