Secara etis, Ar-Razi mengajarkan keseimbangan. Menurutnya, hidup yang ideal adalah hidup yang seimbang, di mana manusia mampu mengendalikan nafsunya tanpa mematikannya, tetapi juga tidak membiarkannya dikendalikan oleh nafsu. Ia mengkritik pandangan filsuf-filsuf sebelumnya seperti Socrates dan Plato yang dianggapnya terlalu spiritual dan idealis. Arrazi lebih memilih pendekatan yang realistis, yang mengakui kebutuhan praktis manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga menegaskan bahwa segala sesuatu yang berlebihan, baik itu dalam hal kebaikan ataupun keburukan, adalah tidak baik. Nah, oleh karena itu, hidup yang seimbang itulah kunci bahagia. Ia menganjurkan manusia hidup dengan moderasi, tidak berlebihan dalam kakek atau kemelak, baik itu dalam urusan spiritual maupun material.
Di luar pandangan-pandangannya yang kontroversial dalam filsafat, Arrazi juga dikenal karena kontribusinya dalam bidang kesehatan dan kimia. Salah satu ilmuwan terkenal pada zamannya yang memberikan banyak sumbangan penting dalam ilmu pengetahuan. Karyanya dalam bidang alkimia, ilmu yang berusaha mengubah logam biasa menjadi emas, masih menjadi perdebatan hingga kini.
Arrazi menulis beberapa buku penting tentang alkimia. Diantaranya adalah Kitab Al-Asrar atau yang lebih dikenal dengan Sirr Al-Asrar, yang diterjemahkan secara lebih umum menjadi Kitab Rahasia atau Rahasia Rahasia. Dalam volume ini, ia membahas prinsip-prinsip zat kimia dan reaksi-reaksi terkait yang mendasari alkimia dengan cara yang jauh lebih ilmiah daripada pendekatan mistik yang lebih umum pada masanya.
Meskipun karya-karyanya sering diperdebatkan, terutama terkait pandangannya tentang akal dan agama, Arrazi tetap dihormati sebagai salah satu pemikir besar dalam sejarah peradaban Islam. Pemikirannya yang mendalam tentang akal, nafsu, dan keseimbangan hidup masih relevan hingga saat ini, terutama dalam konteks kehidupan modern yang penuh dengan tantangan.
Keseimbangan dan akal yang menjadi pemikiran Arrazi sangat besar kontribusinya dalam diskusi tentang etika dan filsafat Islam. Meski itu banyak gagasannya yang controversial terutama peran nabi dan kitab suci, Arrazi dihormati karena keberaniannya dalam berpikir secara rasional. "Keseimbangan" yang diajarkannya baik dalam mengelola nafsu maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari, relevan dalam kehidupan modern.
Dengan ini, Arrazi mengajarkan tentang pentingnya menggunakan akal untuk menemukan kebenaran dan menjalani hidup secara seimbang. Pelajaran yang sangat berharga itu seringkali membuat masyarakat dituntun terjebak dalam konflik antardogma dan rasionalitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H