Itulah beberapa manfaat signifikan bagi karyawan dan perusahaan agar dapat dijalankan kebijakan tersebut, namun sayangnya banyak karyawan berpikiran bahwa cuti 1 hari per bulan tidak penting, saya hanya akan kumpulkan cuti pada saat saya ingin libur beberapa hari untuk keluar kota, untuk sebuah acara dan lain sebagainya.....
Sebenarnya hal tersebut salah besar, kenapa?
Pada saat cuti karyawan di harapkan untuk rileks, santai, dan menikmati masa liburnya tersebut, namun dikarenakan momen pulang kampung atau ada acara hajatan, yang di dapat bukannya santai, menenangkan namun cenderung terkesan buru-buru.. banyak waktu dihabiskan hanya di perjalanan, sehingga pada saat masuk bekerja setelah cuti bukannya produktivitas yang di dapat malah karyawan tersebut lelah dari perjalanan yang dia tempuh atau lelah karena acara hajatan keluarganya sehingga tujuan cuti sebenarnya tidak bisa tercapai.
Hal lainnya bila karyawan terlalu tegang dalam bekerja akan menaikkan emosi, pikiran tidak tenang dan produktivitas akan menurun tentunya. Di jaman sekarang tren kenaikan stress bekerja pada karyawan cenderung naik, karyawan hanya di "push" untuk mengejar hasil, kuantitas... target.. target selalu yang di kejar, sedangkan kehidupan pribadi, sosial serta psikis karyawan cenderung terlupakan.
Sehingga ritme dan suasana di tempat kerja cenderung negatif energinya, tiadanya interaksi yang sehat, serta senyum ceria dari para karyawan yang berbahagia.
Marilah kita sebagai atasan dan perwakilan dari Perusahaan, motivasi kembali para karyawan agar bisa meluangkan waktunya untuk cuti sesuai dengan anjuran dari pemerintah, tentunya kita berharap memiliki karyawan yang termotivasi, aktif, energik serta dapat meningkatkan produktivitas sejalan dengan kebahagian karyawan, jangan lah kita beranggapan bahwa karyawan dan keluarga karyawan bukan urusan kita, itu adalah salah besar.
Bila karyawan bahagia, akan menghasilkan hasil kerja yang maksimal baik dalam segi kualitas, tanggung jawab dan hasil akhirnya produktivitas meningkat.. yang tentunya akan sejalan dengan kemajuan perusahaan.
Salam Bahagia!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H