PUISI! CINTAH KASIH SAYANG IBU DAN AYAH KEPADA ANAK-ANAKNYA.
"TENTANG KASIH SAYANG SEORANG IBU KEPADA ANAK-ANAKNYA."
   #"Dalam Senyumanmu, Dunia Bersinar, Ibu Tulus Mencintai Tanpa Batas."
#Setiap Langkahmu, Doa Menyertai, Cinta Ibu, Abadi Tak Tergantikan.
#Pelukan Hangat, Lullby Lembut, Selalu Terkenang DI Hatiku, Ku Temukan Kedamaian.
#Ibu Mnyemani Bcinta, Dalam Hati Anak-anak, Terus Berkembang Dan Maju.
#Dalam Hujan Dan Mata Hari, Ibundaku Tetap Bersama, Tiada Pamrih.
Anak-anak Sinar Dalam Pelukan, Cinta Ibu, Terang Di Setiap Langkahku.
Di balik pagi yang perseri.
Sebuah kisah tentang seorang ibu kandung.
Dalam pelukan-Nya, terpantul cinta tak terduga.
Ibu, pemintal penang-penang kasih, setiap helai menghubungkan waktu dan hati.
Dalam alunan nafasnya, hidup berkiash, seperti sajak-sajak yang di tulis diada henti.
Melangkah lembut, jejaknya terukir, di setiap lorong hati yang berliku.
Pada detik pertama kita bernyanyi, ibu telah membawa kita ke dalam irama kasih sayang.
Bibirnya membentuk senyum, seribu makna, kata-kata lembu,  dari ibu selalu  mendamaikan jiwa-ku
Dalam peluhnya, terukir kisah kesabaran, menjalin benang kasih, tanpa batas dan akhir.
Di setiap mimpi yang dijelajahi, ibu selalu menjadi bintang yang bersinar.
Di wktu malam hari lewat mimpiku.
Tak kenal lelah, tak kenal jemu, ia menopang langit dalam pelukannya.
Di malam yang gelap, ia adalah cahaya, menuntun kita melintasi kebingungan.
Dalam pelukannya, segala rasa aman, seperti surga di atas bumi yang di lindungi.
Ibu, penjaga Rahasia hati, menyimpan kebahagiaan dalam kenggaman,
dalam setiap hidup yang terwujud.
Terima kasih ibu, bukan kata-kata,
Namun doa yang terpahat dalam setiap nafas.
kaulah pelangi dalam setiap badai,Â
Ibu, engkaulah kisah cinta sejatiku, yang tidak bisa dapat di lupakan.
Terima kasih ibu, untuk pelukanmu.
Terima kasih ibu, untuk kasih sayangmu.
Terima kasih ibu, untuk air matamu.
Terima kasih ibu, untuk keringatmu.
Terima kasih ibu, untuk doamu, yang tak henti-hentinya.
"TENTANG KASIH SAYANG SEORANG AYAH KEPADA ANAK-ANAKNYA."
Di kejauhan langit, terpancar sinar, kisah seorang ayah, penuh keajaiban dalam pelukmu, tersirat cinta tanpa batas.
Ayah, pahlawan di balik hari-hari,
Teguh seperti gunung, lembut seperti embun.
Langkahmu melangkah, mengukir jejak, di lorong-lorong waktu, penuh arti makna.
Dalam senyummu, tersemat kebijaksanaan, kata-kata lembutmu.
Menjadi puisi hidup yang damai.
Ayah, pelukanku adalah surga kecil, di sana, aku menemukan perlindungan sejati.
Melalui hujan dan Terik mata hari, Ayah tetap berdiri kokoh.
Dan tak tergoyahkan.
Dalam peluhnya, terukir cerita kehidupan, perjalanan panjang, bersamamu selamanya.
Suaramu seperti melodi Alam, menyanyikan lagu-lagu kehidupan.
Ayah, engkaulah tiang yang btegak, menyokong keluarga dengan tulus dan ikhlas.
Di bali raut wajamu yang maskulin,
Tersemat kelembutan dan kasih sayang.
Ayah, di setiap pelukanmu, aku merasakan kehangatan rumah yang abadi.
Dalam setiap doa dan harapanku, Â Engkaulah pahlawanku, Ayah tercinta.
Meski waktu terus berlalu,
Kenangan tentangmu akan selalu abadi.
Ayah, dalam hati ini kau tetap bersinar.
Sebagai bintang penuntun dalam perjalanan hidupku ayah.
Dalam cerita keluarga, kau adalah Bapak utama.
Dengan keberanian dan ketulusan di setiap Halaman.
Ayah, tercinta, dalam cinta dan terima kasih ayahku.
kau akan selalu menjadi keajaiban sejati ayahku.
Terima kasih ayah, untuk kasihmu.
Terima kasih ayah, untuk air matamu.
Terima kasih ayah, untuk pengorbananmu.
Terima kasih ayah, untuk cintamu.
Terima kasih ayah, untuk kasihmu.
Terima kasih ayah, untuk keringatmu.
Terima kasih ayah, untuk dedikasihmu.
Terima kasih ayah, untuk DOA-MU yang tak Henti-hentinya.