Mohon tunggu...
Yana Hanim
Yana Hanim Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu rumah tangga dengan sepasang anak. Perjalanan hidup membawa kami ke Selandia Baru, Turki, Suriah dan kini Yordania. Kontributor buku "Jodoh dari Negeri Seberang: Catatan Cinta Pernikahan Beda Bangsa" dan "Kami Tidak Lupa Indonesia"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Legenda 'The Pool of Sacred Fish' (Şanlıurfa, Kota Para Nabi di Turki Timur, Bag 1)

13 Juli 2011   19:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu hari ketika ada festival di kota mereka, Nabi Ibrahim mengambil kesempatan untuk menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa berhala tidaklah patut untuk disembah. Di saat semua orang meninggalkan kota untuk festival, Nabi Ibrahim seorang diri pergi ke tempat penyembahan berhala. Beliau kemudian menghancurkan semua berhala dengan menggunakan sebuah kapak, sampai tersisa satu buah berhala yang paling besar. Kemudian beliau meletakkan kapak pada berhala besar tersebut.

Dikisahkan dalam Al Qur'an (Surat Al Anbiyaa):

52. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?" 53. Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". 54. Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata". 55. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?" 56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu". 57. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. 58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. 59. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim." 60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ". 61. Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan". 62. Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?" 63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". 64. Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", 65. kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." 66. Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?" 67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami? 68. Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".

Legenda the Pool of Sacred Fish (Balıklıgöl)

Raja Nemrut kemudian memutuskan untuk membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup. Menurut kisah, Nabi Ibrahim dilempar dari atas bukit menggunakan katapel raksasa yang diikat pada dua buah pilar besar.

13105830081766424857
13105830081766424857

Dibawah bukit, telah siap menyambut kobaran api untuk membakar Nabi Ibrahim. Ketika beliau di udara menuju kobaran api, datanglah malaikat Jibril bertanya apakah beliau membutuhkan bantuannya. Nabi Ibrahim A.S. menjawab "tidak, aku hanya butuh bantuan dari Tuhanku".

69. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". 70. mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. (Al Anbiyaa)

Menurut legenda (wallahu 'alam bissawab), bara api kemudian berubah menjadi air dan kayu-kayu kemudian berubah menjadi ikan-ikan suci yang kemudian dikeramatkan. Lokasi tempat berubahnya bara api menjadi air dan ikan-ikan tersebut sekarang ada kolam Halil ur Rahman.

13105846291002166471
13105846291002166471

13105846311861047581
13105846311861047581

1310584780979212142
1310584780979212142

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun