Mohon tunggu...
Yana Agustin
Yana Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas muhammadiyah malang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Resensi Buku:Quranic Law Of Attraction

22 Desember 2024   10:19 Diperbarui: 22 Desember 2024   10:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam pandangan Islam, umat Muslim meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari takdir Allah, yang ditetapkan dengan penuh hikmah. Al-Quran mengajarkan pentingnya iman, doa, usaha, dan pasrah kepada allah SWT. 

Al-Quran memberikan petunjuk dan pedoman yang komprehensif bagi umat Muslim, terutama dalam mencapai tujuan dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Untuk mengaitkan konsep "Law of Attraction" dengan ajaran Al-Quran, dibutuhkan interpretasi yang hati-hati dan konsisten dengan prinsip-prinsip Islam. Hal inilah yang diupayakan oleh Rusdin S. Rauf dalam bukunya yang berjudul "Quranic Law of Attraction".

Hukum tarik-menarik adalah kemampuan kita untuk menarik sesuatu yang sangat kita inginkan. Konsep ini menyatakan bahwa pikiran dan energi positif yang dipancarkan oleh seseorang akan menarik kehidupan yang positif dan menguntungkan. Sedangkan, pikiran dan energi negatif akan menarik kehidupan yang negatif. Konsep ini tidak secara eksplisit terkait dengan Al-Quran, meskipun ada persamaan konsep umum yang berkaitan dengan kekuatan pikiran dan keyakinan.

Dalam konteks Islam, umat Muslim percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah takdir Allah yang ditetapkan dengan hikmah-Nya. Al-Quran mengajarkan pentingnya beriman, berdoa, berusaha, dan berserah diri kepada kehendak Allah. Namun, Al-Quran tidak mengajarkan bahwa pikiran positif semata-mata akan menarik segala sesuatu yang kita inginkan dalam hidup, atau bahwa keyakinan dan pemikiran seseorang akan mengubah takdir yang telah Allah tetapkan.

Al-Quran memberikan petunjuk dan pedoman hidup yang luas bagi umat Muslim, termasuk dalam hal mencapai tujuan dan menghadapi tantangan dalam hidup. Menghubungkan konsep "Law of Attraction" dengan Al-Quran akan memerlukan interpretasi yang cermat dan konsisten dengan ajaran Islam secara keseluruhan. Itulah yang dilakukan Rusdin S. Rauf dalam bukunya "Quranic Law of Attraction".

Oleh karena itu, kita harus memberikan afirmasi positif terhadap diri kita. Kita harus percaya terhadap doa yang kita sampaikan kepada Allah SWT. Harus yakin. Karena bagi Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Allah Ta'ala berfirman : Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu ( kumpulan Malaikat ).

c. Kelebihan

Buku ini menarik karena mengupas tentang Law of Attraction dari sudut pandang Islam, khususnya dari sudut pandang sumber ilmu yang paling dikagumi yaitu Al-Quran, dengan penjelasan yang mudah diterapkan. Beberapa gagasannya mengenai dialog dengan Al-Qur'an sebagai media penerapan Law of Attraction sangat patut diapresiasi. Saya sangat terinspirasi dengan berbagai tips dan ide praktis. Namun sayangnya, menurut saya keunggulan buku ini, yaitu kepraktisannya, justru menjadi bumerang. Buku ini terlalu praktis sehingga belum banyak penelitian mendetail yang memberikan wawasan baru. Beberapa idenya sangat menarik dan. 

d. Kekurangan

Buku ini adalah Buku ini mungkin cenderung menyederhanakan konsep-konsep spiritual yang terkandung dalam Al-Qur'an dengan cara yang terlalu praktis atau duniawi. Hal ini dapat melemahkan pemahaman mendalam terhadap makna dan konteks ajaran Islam. Kedua, meski mengaitkan Law of Attraction dengan ayat-ayat Alquran, namun ada beberapa penafsiran yang terlalu longgar dan belum tentu didasarkan pada penafsiran yang valid, serta tidak mencerminkan konteks asli teks agama. Hal ini dapat menyesatkan pembaca yang tidak memahaminya. Selain itu, kami memandang konsep "Law of Attraction" yang berfokus pada kekuatan pikiran dan niat untuk menarik hal-hal positif, bertentangan dengan pandangan Islam yang menekankan ketergantungan pada Allah dan peran takdir dalam kehidupan. Anda juga bisa. Terakhir, buku tersebut mungkin terlalu fokus pada aspek materi atau duniawi dan tidak membahas nilai-nilai spiritual terdalam yang terkandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun