Mohon tunggu...
Yana Saphira
Yana Saphira Mohon Tunggu... Lainnya - Everyday is a learning process

Menulis adalah cara terbaik untuk mengeluarkan isi kepala yang saling beradu cepat untuk disampaikan dengan lisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan dalam Puisi: Ikatan Itu

16 November 2021   20:44 Diperbarui: 16 November 2021   21:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IKATAN ITU

Saat rasa itu sangat kuat terhadapmu

namun luntur di masa yang lain,

dan kemudian sesuatu terjadi

lalu kau meninggalkanku

Kita tidak pernah berbicara tentang ikatan

dan luapan rasa hanyalah satu-satunya alasan

ikrar itu kita ucapkan.

Sungguh yang berharga adalah kesanggupan kita

untuk terus berada di dalamnya

BAHKAN DISAAT HATI DIKHIANATI

Tidakkah kita (pernah) saling mencinta?

dan si buah hati adalah kebahagiaan kita?

andai sama-sama berkaca

mungkin 1 menit lagi aku akan mati

Untuk apa menjawab rasa yang samar

Dan berjerih meraih keindahan nan fana

Aku hanyalah manusia yang lemah,

kaupun sama

KINI KU DI TEPIAN JURANG

Jalan hidup yang tak terbaca,

Namun tetap kuat melaluinya

Kalaupun tidak bersamamu,

Dia yang akan menuntunku.

Aku akan tetap tersenyum

dan menjadi matahari untuk anakku.

Jakarta, Juni 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun