Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membidas Selera Admin Kompasiana

7 Januari 2025   14:42 Diperbarui: 7 Januari 2025   15:47 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi dari Canva

Belakangan ini Kompasiana ramai lagi. Soal perolehan K-Rewards dan artikel seperti apa yang layak dapat Pilihan dan Headline (Artikel Utama). Apakah Pengelola Kompasiana pilih kasih, cuma jenis artikel itu-itu saja yang jadi Headline? Atau Kompasiana memang membosankan karena artikel Kompasianer itu-itu melulu yang jadi Artikel Utama?

Kompasianer Centang Hijau dan Biru

Dulu semua Kompasianer yang baru gabung dan data dirinya lengkap, dapat centang hijau di sebelah namanya. Sekarang saya lihat Kompasiana lebih ringan dalam memberikan centang biru ke Kompasianer, cukup punya 20 artikel Headline Kompasianer sudah dapat centang biru. Mungkin karena pemberian centang hijau sudah tidak ada lagi.

Sebelumnya, banyak yang berpendapat kalau centang hijau dan biru ini menciptakan diskriminasi dan kasta di antara Kompasianer. Ada Kompasianer yang bertahun-tahun hijau terus karena tidak ada tulisannya yang jadi Headline. Ini dialami oleh banyak Fiksianer. 

Centang biru sebagai kasta tertinggi dianggap istimewa karena semua artikel mereka, meski cuma satu paragraf, otomatis dapat label Pilihan. Mereka juga bisa dinominasikan dan jadi pemenang Kompasiana Awards. 

Meski begitu centang biru tidaklah seistimewa itu karena kalau melanggar S&K mereka bisa kembali jadi centang hijau. Yang saya saksikan pernah kembali jadi hijau adalah OmJay dan David Abdullah. OmJay karena perkara buku, David karena keterangan gambar. 

Mungkin pada akhirnya Pengelola Kompasiana mendengar soal centang hijau dan biru ini karena sekarang tidak ada lagi Kompasianer centang hijau. Pun sekarang Kompasianer yang belum bercentang biru bisa jadi nomine Kompasiana Awards.

Kalau begitu kenapa centang biru tidak dihapus juga? Jangan, dong, centang biru itu sebagai penghargaan atas kesungguhan Kompasianer menghasilkan artikel yang sesuai selera Admin berkualitas.

Dari mana tolok ukur suatu artikel berkualitas atau tidak? 

Beyond Blogging

Slogan Beyond Blogging dimulai sejak 2017 dengan semangat Lebih dari Sekadar Ngeblog. Melansir kompascom, Kompasiana mengajak dan memberikan ruang bagi blogger untuk bersama-sama berbagi konten positif dan bermanfaat luas, sekaligus menjadi ruang interaksi melalui beragam kegiatan online dan offline yang rutin digelar. 

Dari sini bisa kita simpulkan kalau konten provokatif yang memojokkan pihak tertentu, menantang keras suatu kelompok, atau penuh hujatan tidak bakalan dapat label Pilihan apalagi Artikel Utama. Lolos karantina saja sudah sukur banget.

Waktu jagoan saya kalah Pilkada saya mangkel. Pengin curhat dan menunjukkan pada dunia kalau kekalahan itu tidak adil karena campur tangan kekuasaan. Saya pilih diksi dan kalimat yang menyindir halus dan tidak provokatif. Alhamdulillah jadi Artikel Utama meski sempat beberapa jam kena karantina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun