Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Konten Dewasa X dan Kesiapan Kita di Era Keterbukaan

16 Juni 2024   12:16 Diperbarui: 17 Juni 2024   09:20 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI X (Journal du Geek via Kompas.com)

Kejadian serupa pernah terjadi di situs film bajakan. Kominfo sudah memblokir ribuan situs film bajakan pada 2019. Hari ini film bajakan mudah dicari di internet hanya dengan mengetikkan judul dan tahun film yang ingin kita tonton.

Internet Satelit

Kehadiran internet satelit membuat pekerjaan Kominfo akan tambah berat kalau orientasinya masih blokir-blokiran. Penyedia layanan internet satelit satu-satunya di Indonesia saat ini adalah Starlink yang sekandung dengan X.

Starlink mengelola dan mengoperasikan sendiri satelitnya sehingga konten-konten dewasa di X, Telegram, dan di mana pun yang diblokir Kominfo amat mungkin tidak terblokir kalau pengguna berlangganan Starlink.

Laman Space menyebut sampai Mei 2024, Starlink mengoperasikan 6.078 satelit di orbit bumi. Sebanyak 6.006 di antaranya sudah dioperasikan secara rutin. Satelit Starlink berada di ketinggian 550 km dari bumi. Jarak ini dekat. Makanya Starlink bisa menyediakan internet yang lebih cepat dibanding penyedia internet satelit lainnya.

Keunggulan internet satelit adalah jangkauannya yang sampai ke desa terpencil dan di tengah lautan lepas yang tidak bisa dijangkau internet dari data selular, serat optik, dan kabel. Tinggal arahkan modem ke langit yang tidak terhalang bangunan dan pohon, internet langsung dapat beroperasi tanpa butuh menara sinyal (BTS-base transceiver station).

Orang-orang yang tinggal didaerah 3T (terluar, terpencil, tertinggal) tidak lagi jadi 3T kalau langganan internet satelit. Maka blokir-blokiran ala Kominfo jadi sangat irrelevant dan tidak efektif lagi.

Melihat pengalaman bahwa blokir-blokiran ternyata tidak pernah efektif, maka edukasilah yang mesti makin gencar dilakukan, terutama ke sekolah-sekolah dan RT/RW.

Keterbukaan Orang Tua ke Anak

Hal-hal yang oleh generasi sebelumnya dianggap tabu, oleh Gen Z dan Gen Alpha jadi tidak tabu lagi karena mereka hidup di masa kini yang serba terbuka dengan kehadiran internet, termasuk pendidikan seksual.

Di buku Tema Kelas 2 Kurikulum 2013 sudah diajarkan ada bagian-bagian tubuh tertentu tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang selain orang tua sendiri. Orang tua bisa melanjutkan ngobrol dengan anak kenapa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh. Pun tidak boleh malu menjelaskan soal konten dewasa dan bahayanya kalau dilihat anak.

Apalagi orang tua jaman sekarang hobi main medsos, kalau ada rasa tidak enak bicara pada anak tentang seksualitas, kita bisa cari tipsnya di medsos atau minta pengalaman sesama orang tua. Ini era keterbukaan. Keterbukaan kita pada anak bisa mencegah mereka mencari info sendiri di internet atau dari teman secara diam-diam.

Melarang anak main HP (handphone/ponsel) sudah tidak efektif juga karena anak dari lahir sudah kenal HP. Orang tua mereka merekam momen kelahiran, merangkak, berjalan, dan berulang tahun dengan HP. Our children practically raised by cell phone. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun