Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Meneropong Realita Misi Gerak Cepat Negara Maritim Ganjar-Mahfud

11 November 2023   13:43 Diperbarui: 12 November 2023   16:15 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari situs visimisiganjarmahfud.id

Namun pelaksanaan birokrasi yang bersih dan transparan harus betul-betul adil dan merata sampai kelas pemerintahan terbawah (RT/RW/lurah dan kepala desa) dan dirasakan sampai kelas rakyat terbawah juga. Apakah itu bisa terjadi? 

Foto dari situs visimisiganjarmahfud.id
Foto dari situs visimisiganjarmahfud.id

Siswa Air

Hampir semua orang Indonesia suka main air, tapi tidak bisa berenang. Idealnya orang yang tinggal di negara air bisa berenang setidaknya bisa ngambang dengan kepala diatas air. Apalagi 61 persen atau sekitar 161 juta penduduk Indonesia tinggal di pesisir. 

Tapi kenapa penduduk negara air banyak yang tidak bisa berenang? Sebab Indonesia juga negara api.

Sebagian penduduknya tinggal di pegunungan karena Indonesia juga negara api yang punya 139 gunung berapi. Makanya World Atlas menjadikan Indonesia sebagai negara yang punya gunung berapi aktif terbanyak di dunia karena 69 dari gunung berapi itu aktif. Namun versi BNPB menyatakan Indonesia hanya punya 127 gunung berapi.

Tambahan lagi yang tinggal di pesisir juga cuma sedikit yang jadi nelayan atau bekerja di sektor kelautan. Itu sebabnya mereka tidak bisa berenang. Tiap ke laut mereka cuma duduk di pantai menikmati air kelapa muda sambil memandang ke horison memikirkan masa depan.

Jadi kalau ingin memajukan maritim, Ganjar-Mahfud bisa saja menjadikan renang sebagai ekstrakurikuler wajib seperti Pramuka. Faedahnya supaya siswa di negara air terbiasa dengan air dan suka laut tidak cuma main pasir di pantainya saja. 

Sekolah-sekolah yang berada di pelosok gunung bisa belajar renang menggunakan sungai, mata air, atau danau dengan pengawasan ketat dari guru dan orang tua.

Dengan begitu mereka tidak saja belajar akademik dengan menguasai ilmu pengetahuan, melainkan juga memahami negaranya yang maritim dan bisa berkreasi dengan laut Indonesia. 

Periode Puncak Bonus Demografi

Kalau kita baca di situs visimisiganjarmahfud.id semua yang dilakukan Ganjar-Mahfud serba gerak cepat (gercep). Masuk akal, sekali lagi, karena tahun 2030 negara kita berada dalam puncak periode bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif (lansia dan anak-anak).

BPS mencatat persentase penduduk lansia di Indonesia tahun 2022 banyaknya 10,48%. Angka ini turun sebesar 0,34 poin dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 10,82%. Seiring dengan turunnya persentase lansia, rasio ketergantungan mereka pun berkurang menjadi 16,09 poin pada 2022. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun