Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menakar Mesin Koalisi Capres-Cawapres Memecah Suara di Kandang Banteng

23 Oktober 2023   14:45 Diperbarui: 24 Oktober 2023   04:20 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi koalisi partai politik. Sumber: KOMPAS/DIDIE SW

Jumlah pemilih tetap di Jateng yang disebut sebagai basis PDIP memang cuma nomor tiga dibawah Jabar dan Jatim, tapi Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus ekstra usaha mempertahankan suara pemilih di "kandangnya" sendiri kalau tidak mau digerus oleh pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Survei Litbang Kompas yang tayang di Kompas TV pekan lalu menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo unggul di Jateng, Jatim, dan DIY. Prabowo unggul di Jabar dan Banten, lalu Anies Baswedan unggul di DKI Jakarta. Itu berarti Ganjar unggul di 3 dari 6 provinsi di pulau Jawa.

Maka tidak keliru kalau banyak yang menduga digandengnya Gibran Rakabuming Raka oleh Koalisi Indonesia Maju terutama untuk memecah dan merebut suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah. Gibran dianggap lebih unggul karena masih muda dan dia putra sulung presiden Jokowi.

Survei kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang dilakukan Litbang Kompas yang rilis pada 20 Februari 2023 ada di angka 69,3 persen. Sementara survei sama yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) April 2023 menyatakan 82 persen responden puas atas kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Maka jelas bahwa Koalisi Indonesia Maju memanfaatkan Jokowi effect dengan meminang Gibran jadi cawapres Prabowo walau di dalam koalisi ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang elektabilitasnya selalu ada di tiga besar bersama Sandiaga Uno dan Erick Thohir.

Tiga pasang bacapres-bacawapres 2024 | Foto: rri.co.id
Tiga pasang bacapres-bacawapres 2024 | Foto: rri.co.id

Mesin Politik PKB di Jateng

Jawa Tengah merupakan kandang banteng yang disebut demikian karena basis suara terbesar PDIP ada di sini. Ganjar telah dua periode jadi gubernurnya. Dari berbagai survei elektabilitas dan simulasi pilpres, elektabilitas Ganjar selalu paling tinggi di Jateng. Maka tidak heran kalau massa Koalisi Indonesia Maju yakin bisa memanfaatkan Jokowi effect dari Gibran yang wali kota Solo dan sama-sama kader PDIP seperti Ganjar.

Namun sebetulnya yang berpeluang lebih besar merebut suara pemilih Ganjar-Mahfud di Jateng dalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Berkaca pada pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018-2023 yang jadi arena pertarungan Ganjar-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, elektabilitas Ganjar-Taj Yasin selalu unggul. Bahkan survei Litbang Kompas menempatkan elektabilitas Ganjar diangka 76,6 persen.

Akan tetapi, ketika KPU Jateng mengumumkan pemenang pilgub ternyata Ganjar-Yasin "cuma" menang suara sebanyak 58,78 persen dari Sudirman Said-Ida Fauziyah yang dapat 41,22 persen, seperti yang dimuat kompascom. Keberhasilan Sudirman Said-Ida Fauziyah dapat 7.267.993 juta suara ini lumayan bikin kaget banyak orang yang mengira Ganjar-Yasin akan menang telak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun