Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Peduli pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kemana Arah Twitter Setelah Jadi X?

8 September 2023   16:27 Diperbarui: 10 September 2023   02:31 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nama dan logo Twitter yang telah berubah dari burung  biru jadi X | Sumber: The Verge

Elon awalnya jadi investor di Tesla. Dia kemudian menggunakan uang dan wewenangnya sebagai board chairman untuk memaksa Eberhard memecat banyak orang. Elon juga memaksa direksi melakukan banyak perubahan dan perbaikan pada desain mobil listrik Tesla. Tidak lama kemudian Eberhard dan Tarpenning tersingkir dan Elon menempatkan dirinya sebagai CEO Tesla.

Eberhard kemudian menggugat Elon antara lain karena pencemaran nama baik, pelanggaran kontrak, dan kegagalan membayar gajinya yang kesemuanya mengakibatkan penderitaan emosional. Walau keduanya telah mencapai kesepakatan, Eberhard menuduh Elon melanggar klausul non-penghinaan yang disepakati.

Elon juga disebut sebagai orang terkaya di dunia dan karenanya berani berulangkali melanggar kesepakatan yang telah dibuat. Eberhard juga bilang, "Dan kalau Elon memutuskan untuk menghancurkan saya dengan tuntutan hukum, saya tidak dapat bertahan.” 

Sebelumnya pada November 2022 Elon Musk pernah mencuit pembelaannya dan mengecam Eberhard tentang asal-usul perusahaan Tesla dengan mengatakan, "...Eberhard kaya dan dia bisa mempertaruhkan uangnya, tapi dia tidak mau."

Tangkapan layar akun Twitter Elon Musk @elonmusk
Tangkapan layar akun Twitter Elon Musk @elonmusk

Kapitalisme Twitter

Kapitalisme diartikan sebagai sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya, kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.

Kita bisa melihat kapitalisme di Twitter dimulai dari diberlakukannya centang biru berbayar setelah Elon Musk membeli si burung biru seharga $44 juta (Rp674 miliar). 

Elon, melalui HuffPost, mengakui bahwa dia membayar kebanyakan untuk Twitter. Sebagai bagian dari kesepakatan Elon mendorong Twitter mengambil kredit senilai $13 miliar (Rp199 miliar) dengan bunga hampir $1 miliar (Rp15 miliar) per tahun.

Setelah membeli Twitter lebih mahal dari valuasinya maka wajar kalau pikiran awam kita lantas menduga kalau Elon tentu mau balik modal atau ada maksud terselubung dibalik pembelian fantastis itu. Kemudian tidak heran kalau dia memberlakukan centang biru berbayar bernama Twitter Blue yang sekarang ganti nama jadi X Premium.

Dulu setiap pengguna Twitter dapat mengajukan centang biru dengan mengajukannya via email. Kemudian aturan itu berubah dan Twitter memberikan centang biru hanya kepada orang-orang tertentu yang punya pengaruh di masyarakat dan influencer medsos.

Elon kemudian menghilangkan tanda centang biru dari semua pengguna Twitter yang tidak membayar biaya langganan Twitter Blue, tanpa memandang siapapun mereka. Meski begitu akun centang abu-abu milik presiden, raja/ratu, para menteri, organisasi pemerintah dan multilateral tetap diberi tanda verified dan tidak dipungut bayaran.

Dibawah komando Elon Musk kita yang bukan selebritas, politikus, pejabat pemerintah, atau tokoh populer bisa dapat tanda centang biru dengan membayar sejumlah biaya langganan.

Free Speech di X

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun