Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Peduli pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Belatung BSF Arky Gilang Wahab Penunjang Ketahanan Pangan

26 September 2023   07:19 Diperbarui: 26 September 2023   07:23 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maggot (belatung) BSF yang dikeringkan untuk pakan ikan & hewan peliharaan | Foto: akun Instagram @mrmaggotbsf

Pada tahun 2022 Indonesia menghasilkan 19 juta ton sampah. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa mayoritas berasal dari sampah sisa makanan yang mencapai 40,81 persen dari total timbulan sampah. 

Masih di tahun yang sama, Kabupaten Banyumas di Jateng menghasilkan timbulan sampah harian sebanyak 536,89 ton per hari. Maka tidak heran kalau Arky Gilang Wahab begitu gundah tiap kali mencium bau tidak sedap dari banyaknya sampah yang menumpuk di sudut-sudut Banjaranyar, desa tempat tinggalnya.

Arky Gilang Wahab adalah penerima apresiasi bidang lingkungan Astra SATU Indonesia Awards 2021 sebagai Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik untuk Ciptakan Ketahanan Pangan.

Arky memulai budidaya maggot sejak 2018 untuk mengatasi masalah sampah organik di desanya. Arky dibantu adik dan seorang kawan lalu bermodalkan lima gram maggot yang diberi makan sampah sisa makanan. Dari lima gram maggot tersebut Arky berhasil memproduksi maggot kering seberat tujuh kilogram. Maggot ini kemudian dijadikan pakan ikan, pupuk pertanian, dan makanan hewan peliharaan seperti kucing, burung, kadal, bahkan landak.

Belatung Black Soldier Fly

Maggot dalam bahasa Indonesia berarti belatung, yang sering kita anggap menjijikkan karena hinggap di sampah dan membahayakan kesehatan manusia. 

Belatung yang digunakan Arky untuk memakan semua sampah sisa makanan atau sampah organik ini bukan belatung dari lalat buah atau dari lalat rumahan, melainkan dari lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF).  Jenis lalat bernama latin hermetia illucens ini berasal dari wilayah Amerika Selatan dan sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Lalat tentara hitam (black soldier fly) | Foto: kahariamfarms.com
Lalat tentara hitam (black soldier fly) | Foto: kahariamfarms.com

Lalat buah dan lalat rumahan berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat mentransmisikan 64 bakteri patogen yang diantaranya menyebabkan penyakit disentri, kolera, tifoid, cacingan, gatal pada kulit, dan diare. Namun black soldier fly tidak.

Black soldier fly dan belatungnya tidak berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan manusia karena tidak membawa bibit penyakit, juga tidak menggigit dan menyengat.

Belatung (maggot) merupakan metamorfosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang kelak menjadi lalat tentara hitam.

Belatung dari lalat jenis black soldier fly (BSF) | Foto: greenprosa.co.id
Belatung dari lalat jenis black soldier fly (BSF) | Foto: greenprosa.co.id

Belatung BSF bisa dipanen dari usia 10-24 hari, yaitu saat telur black soldier fly sudah menetas dan masuk fase larva hingga masuk fase pupa. Belatung BSF punya nafsu makan tinggi hingga bisa menghabiskan sampah organik 4-10 kali lebih banyak dari berat badannya per hari. Satu ton belatung hitam butuh lima ton sampah organik sebagai makanannya.

Dalam waktu empat tahun Arky Gilang Wahab kemudian mendirikan perusahaan pengolah sampah dan bioteknologi pengolah belatung BSF bernama Greenprosa.

Rutinitas mitra Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Greenprosa memilah sampah organik | Foto: akun Instagram @greenprosa
Rutinitas mitra Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Greenprosa memilah sampah organik | Foto: akun Instagram @greenprosa

Menurut Arky yang dikutip dari situs greenprosa.co.id, semakin banyak maggot yang dibudidayakan, maka meningkat pula jumlah sampah organik yang diserap. Pada tahun 2020, sampah yang diserap Greenprosa sebanyak 5-6 ton atau 3 truk. Sampah organik tersebut disuplai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas. Sampai Maret 2022 Greenprosa telah mengolah sebanyak 6.704 ton sampah organik.

Greenprosa, Mr Maggot, dan Kasgot

Budidaya belatung BSF produksi Greenprosa diberi nama Mr Maggot. Mr Maggot digunakan sebagai pakan ikan hias, ikan konsumsi seperti lele, bahkan pakan ikan predator seperti louhan, oscar, dan arwana. 

Bila dibandingkan dengan dry food dari merek makanan kucing dan anjing ternama, harga Mr Maggot juga lebih murah. Di berbagai lokapasar (marketplace) Mr Maggot dapat dibeli dengan harga tidak sampai Rp35.000 per satu kilogram belatung black soldier fly kering. Melalui akun Instagramnya, Greenprosa memposting kucing yang lahap memakan Mr Maggot.

Sementara itu, penelitian di Kenya yang dilakukan The Rockefeller Foundation bekerja sama dengan International Centre of Insect Physiology and Ecology (ICIPE) membuktikan bahwa ternak ayam yang diberi makan belatung BSF lebih cepat besar sehingga bisa lebih cepat juga dijual.

Maggot (belatung) BSF yang dikeringkan untuk pakan ikan & hewan peliharaan | Foto: akun Instagram @mrmaggotbsf
Maggot (belatung) BSF yang dikeringkan untuk pakan ikan & hewan peliharaan | Foto: akun Instagram @mrmaggotbsf

Kemudian, tIdak terbatas pada budidaya belatung BSF, sebagai perusahaan bioteknologi dan pengolahan sampah, Greenprosa yang dipimpin Arky Gilang Wahab juga menghasilkan pupuk organik dari sampah yang didekomposisi maggot atau dikenal dengan istilah kasgot. Belatung BSF mampu menghilangkan bau dan mengurai sampah dalam waktu 24 jam. Tanpa dekomposisi belatung BSF, diperlukan waktu berpekan-pekan untuk mengolah sampah organik jadi pupuk organik.

Pupuk organik dari dekomposisi maggot menjadi kasgot telah digunakan para petani di Banyumas dan sekitarnya sebagai alternatif pupuk persawahan untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia seperti urea, MPK, ZA, TS, atau KCL. 

Karena tidak berbau seperti halnya pupuk kandang, penggunaan kasgot di sawah juga tidak mengganggu indera penciuman. Pun tidak mengundang lalat pembawa penyakit. Pupuk kandang adalah pupuk dari kotoran hewan yang digunakan petani untuk memenuhi unsur hara tanah.

Nutrisi Belatung BSF dan Ketahanan Pangan

Belatung black soldier fly mengandung  41-42 persen protein kasar, 31-35 persen ekstrak eter, 14-15 persen abu, 4,18-5,1 persen kalsium, dan 0,60-0,63 persen fosfor dalam bentuk kering. 

Penelitian dari University of Queensland yang dikutip dari Science Daily menyebut tempat budidaya belatung BSL yang luasnya kurang dari setengah hektar sudah mampu memproduksi protein lebih banyak dibanding padang ternak seluas 1.200 hektar atau 52 hektar lahan kedelai.

The Washington Post juga melansir bahwa dalam satu hektar lahan yang digunakan untuk memelihara koloni black soldier fly dapat menghasilkan lebih dari 58.900 kilogram protein per tahun. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan hasil protein per hektar yang dihasilkan sapi (sekitar 18.000 kg), kedelai (430 kg), atau ayam (816 kg).

Yu-shiang Wang dan Matan Shelomi dari Jurusan Entomologi (ilmu yang mempelajari serangga) Universitas Nasional Taiwan, pada penelitian tahun 2017 melaporkan bahwa dibanding serangga lain, pemanfaatan maggot secara komersial untuk makanan manusia lebih menguntungkan karena bisa mengurangi sampah, polusi, dan biaya. Soal polusi laman greenposa.co.id juga mengungkap bahwa pengolahan sampah menggunakan belatung lalat tentara hitam berkontribusi mengurangi efek gas rumah kaca sebesar 67 persen.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pernah memproyeksikan penduduk dunia akan bertambah jadi 9,7 miliar jiwa pada tahun 2050 dan menganjurkan makan serangga yang lebih mudah dibudidayakan karena tidak bisa lagi mengandalkan pola makan hewani dari sapi, kambing, atau hewan ternak lain. 

Karena itu banyak negara sudah merancang belatung BSF sebagai makanan pengganti protein hewani untuk dikonsumsi manusia. Orang Indonesia sebenarnya sudah tidak aneh makan serangga. Di Gunung Kidul Yogya warga sudah terbiasa makan jangkrik dan belalang goreng. Pun sate ulat sagu di Papua, peyek laron di Boyolali, atau botok lebah di Kediri dan Banyuwangi.

Jadi orang Indonesia sebenarnya sudah terbiasa dengan serangga. Hanya saja pada lalat tentara hitam yang bernutrisi adalah larva alias belatungnya. Belatung ini yang jadi pakan ternak dan ternak itu kemudian dikonsumsi manusia. 

Ikan yang diberi pakan maggot BSF produksi Greenprosa terbukti lebih cepat besar dan tahan penyakit. Daging ikan juga relatif lebih sehat bagi manusia daripada daging hewan darat karena selain protein yang tinggi juga rendah kalori dan mengandung lemak omega-3 yang tidak bisa diproduksi tubuh manusia.

Selain jadi pakan ikan, belatung hitam kering yang jadi pakan ayam juga membantu mempercepat pertumbuhan unggas itu sehingga cepat panen tanpa suntik hormon guna mencukupi kebutuhan protein manusia.

***

Budidaya larva dari lalat black soldier fly yang dilakukan Arky Gilang Wahab secara tidak langsung bisa mengubah gaya hidup dan pola pikir kita tentang bagaimana mencukupi kebutuhan protein dari pakan ternak yang sehat. Hewan konsumsi yang sehat dan cepat tumbuh dapat membangun ketahanan pangan untuk manusia dengan cara yang sehat pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun