Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kelas Meriah Warna-warni Menyemangati atau Mengganggu Konsentrasi?

5 Agustus 2023   18:52 Diperbarui: 6 Agustus 2023   02:21 6404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas yang dindingnya dilukis tanpa dekorasi tambahan | Foto: Wanda Fran

Sudah lazim di tahun ajaran baru kelas-kelas di banyak sekolah ganti suasana dengan warna cat baru dan dekorasi yang juga baru. 

Zaman saya sekolah di tahun 1990-an, dekorasi kelas paling ciamik cuma foto presiden, wakil presiden, burung garuda, dan foto-foto pahlawan nasional. Cat tembok pun kalau tidak putih, ya, krem.

Sekarang dekorasi kelas dibuat cantik berdasarkan tema tertentu dengan warna dan gambar yang memikat mata, terutama di sekolah dasar di mana para orang tua masih hot membantu dekorasi kelas. 

Aktifnya para orang tua mendekor kelas karena dibolehkan dalam payung Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan.

Sebenarnya, seberapa butuh anak sekolah punya dekorasi kelas yang beraneka warna dengan beragam gambar? Apakah betul ada hubungannya dengan semangat belajar anak? 

Ilustrasi dekorasi kelas | Foto: Rahmi Photography 
Ilustrasi dekorasi kelas | Foto: Rahmi Photography 

Di SD tempat anak-anak kami belajar, dekorasi kelas tiap tahun berganti tema sesuai dengan tema sekolah. Tetapi, misal paguyuban kelas enggan mendekor dengan heboh dan memilih mengecat saja, tentu boleh. Biaya cat dan dekorasi ditanggung oleh orang tua yang dikumpulkan lewat paguyuban.

Kalau orang tua memilih kelasnya tidak diapa-apakan dan menggunakan dekorasi tahun lalu, juga tidak apa-apa. Cuma, kelas yang tidak diapa-apakan itu jadi terlihat njomplang dengan kelas yang memakai jasa pelukis. Pelukis?! Yes, di beberapa kelas sekolah anak kami ada yang menyewa jasa pelukis profesional dengan bayaran jutaan.

Sekolah sebetulnya tidak sreg melibatkan pelukis, karena yang dilibatkan dalam penyelenggaraan pendidikan (termasuk menata dan mendekor kelas) adalah orang tua si peserta didik, bukan tenaga profesional dari luar. Kalau ada orang tua yang bisa melukis dan tidak minta bayaran, itu lebih baik daripada bela-belain membayar pelukis pro hanya untuk alasan "supaya anak semangat belajar".

Dekorasi Penuh Warna

Ruangan penuh warna dengan gambar hewan, angka, dan huruf yang ramai identik dengan kelas di TK. Tambahan lagi jendela-jendelanya juga dipenuhi hiasan dari kain flanel atau kertas origami warna-warni.

Kelas yang dindingnya dilukis tanpa dekorasi tambahan | Foto: Wanda Fran
Kelas yang dindingnya dilukis tanpa dekorasi tambahan | Foto: Wanda Fran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun