Sewaktu ibu si pelajar bercelurit curhat tentang anaknya, saya tetap menawarkan bantuan kalau dia butuh sesuatu. Hati saya ikutan jengkel atas perilaku anaknya, tapi saya memilih untuk tetap mendengar curhatnya dan menguatkan hatinya. Pertimbangan saya karena sehari-harinya dia bukan tipe ibu yang cuek terhadap anak. Kalau saya ikutan menjauhinya, kuatir dia merasa betul-betul sendirian.
Kalau sudah merasa sendirian dan ditinggalkan, bisa saja dia jadi tertekan. Kalau tertekan, perannya sebagai ibu yang membawa sang anak menjauhi kejahatan jalanan tidak akan terpenuhi. Minimal satu saja calon pelaku kejahatan berkurang, kan, lumayan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H