Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semangat Merdeka Belajar Calistung Lebih Bersahabat

23 Mei 2023   09:19 Diperbarui: 23 Mei 2023   09:41 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Merdeka Belajar | Sumber: Setjen Kemendikbudristek

Adanya Merdeka Belajar Episode 24 Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan ini mestinya bisa meyakinkan orang tua untuk tidak lagi kecil hati kalau anak belum mahir calistung saat mendaftar di SD. 

Buku ajar untuk kelas 1 di Kurikulum Merdeka dibuat lebih banyak visual (gambar) supaya anak yang belum mahir calistung paham apa yang diajarkan dalam buku tersebut. Apalagi guru-guru yang mengajar sudah tidak lagi kaku berpatokan pada buku teks. Guru sudah menerapkan Merdeka Mengajar yang memberi materi dengan cara yang kreatif dan variatif.

Apalagi MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau masa orientasi siswa kini diperpanjang dari tiga hari menjadi dua pekan. MPLS yang berlangsung dua pekan cukup untuk mengurangi kekagetan anak kita ketika mereka mengalami perubahan dari lingkungan TK ke SD.

Nanti, seiring berjalannya waktu menjalani kegiatan belajar-mengajar, si anak akan mahir calistungnya karena sudah melalui tahapan pembelajaran sesuai usianya.

Pada studi lawas tahun 2013 dari Association for Phycological Science yang dilansir Daily Science mengungkap kalau anak yang memantapkan kemampuan literasi dan numerasinya di usia 7 tahun akan punya kecerdasan intelegensi dan emosi yang stabil ketika dewasa. Itu karena di usia 7 tahun fungsi kognitif, sensorik, dan motorik anak sudah siap untuk mempelajari huruf dan angka-angka dengan baik. 

Pun usia 7 tahun adalah usia ideal masuk kelas 1 SD anak Indonesia setelah lulus dari TK.

Peserta didik kelas 1 SDN Muntilan sedang belajar bersama guru kelas menggunakan alat peraga | Foto: Dokpri Intan Cahyaningratri
Peserta didik kelas 1 SDN Muntilan sedang belajar bersama guru kelas menggunakan alat peraga | Foto: Dokpri Intan Cahyaningratri

Dengan memahami mengapa di usia PAUD anak lebih banyak dikenalkan pada huruf dan angka alih-alih diajarkan calistung, kita, orang tua, sedikitnya sudah terlibat dan berkolaborasi dengan sekolah untuk bergerak bersama semarakkan merdeka belajar.

Jadinya bukan tidak mungkin anak-anak kita nanti mampu mewujudkan cita-citanya, punya semangat menjalani pendidikan setinggi-tingginya, dan siap bersaing secara global dengan tetap bangga pada jati dirinya sebagai orang Indonesia yang berkarakter Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun