Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Punya Mobil tapi Tidak Punya Garasi, Harus Bagaimana?

20 Juni 2023   11:22 Diperbarui: 20 Juni 2023   18:30 3089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk larangan parkir mobil di jalanan Kampung Bulak Macan RW 022, Harapan Jaya, Bekasi Utara.(KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN)

Kepemilikan mobil tidak terhindarkan disaat angkutan umum mati suri dan kredit serta pajak kendaraan masih terjangkau dan bersahabat.

Makanya orang di desa yang punya mobil pun sekarang sudah dianggap biasa saja, tidak lagi dipandang sebagai orang kaya yang berstatus ekonomi tinggi. Sebabnya mobil sudah dianggap sebagai kebutuhan yang dimanfaatkan sebagai transportasi untuk mengangkut seluruh anggota keluarga. 

Hanya saja orang-orang masih sering lupa. Mereka semangat beli mobil, tapi tidak dipikirkan gimana bayar pajaknya, biaya perawatannya, duit bensinnya, dan yang utama: tempat untuk menaruh mobilnya.

Carport dan Garasi

Ketika kita akan beli mobil sebetulnya tidak perlu punya garasi, carport saja cukup, yang penting masih di properti milik sendiri.

Carport adalah tempat menyimpan kendaraan di area rumah yang hanya punya atap (tanpa pintu tertutup) atau disebut juga dengan emper mobil. Sedangkan garasi adalah ruangan berpintu dan tertutup untuk menaruh mobil di rumah. KBBI menyebut garasi sebagai kandang mobil.

Foto: Instagram @Infoseputarlombok via 100kpj.com
Foto: Instagram @Infoseputarlombok via 100kpj.com

Di negara kita, garasi lazim ada di rumah-rumah yang luasnya ratusan sampai ribuan meter per segi. Mereka yang rumahnya luas perlu garasi untuk kenyamanan menyimpan koleksi mobil dan menghindarkan kendaraan dari panas, hujan, debu, embun, juga maling. Sementara itu carport untuk memarkir mobil lebih praktis dan ekonomis bagi rumah kalangan menengah.

Kita bisa menyulap teras rumah jadi carport. Sudah bagus kalau teras sudah beratap, tidak perlu ditambah apa-apa lagi. Tinggal kosongkan teras supaya mobil bisa muat diparkir didalamnya. Kalau teras sudah terisi mobil si ayah, maka mobil bunda perlu tempat juga dengan mengubah separuh ruang tamu jadi carport, misalnya.

Kalau bikin carport lagi nanti rumahnya jadi sempit. Nambah biaya juga buat bikinnya. Merelakan rumah jadi sempit karena teras terisi dua mobil jauh lebih baik daripada merugikan dan menyusahkan orang lain dengan parkir di jalan umum.

Lapak Parkir

Beberapa tetangga saya ada yang punya mobil, tapi tidak punya garasi. Ada yang rumahnya sempit dan terasnya cuma muat untuk parkir motor saja. Ada yang rumahnya di gang yang tidak bisa dilewati mobil. Juga ada tetangga yang anaknya beli mobil lagi sehingga teras mereka tidak cukup menampung 2 mobil dan motor sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun