Kalau kita ketikkan kata kunci "hari jadi Kabupaten Magelang" di Google, Bing, atau mesin pencari lain, hasil yang keluar pasti tanggal 22 Maret 1984. Itu berarti di tahun 2023 ini usianya baru 39 tahun.Â
Bagaimana mungkin kabupaten usianya semuda itu, sedangkan menurut situs magelangkab.go.id sudah ada bupati yang dilantik untuk memimpin Kabupaten Magelang pada 1979, yaitu Drh. Soepardi.
Pemerintah kabupaten sepertinya belum memutuskan kapan hari jadi Kabupaten Magelang, sehingga yang diperingati tiap tahun sejak 1984 adalah hari jadi ibu kota kabupatennya, yaitu kota Mungkid.
Rumitnya menentukan hari jadi Kabupaten Magelang mungkin karena hal berikut.
1. Ada dua pilihan tentang kapan mulanya Magelang terbentuk. Satu dari Prasasti Canggal dan satu lagi dari penetapan bupati di masa kolonial Belanda dan Inggris.
2. Penetapan dari Prasasti Canggal kurang menguatkan terbentuknya kabupaten karena tidak menginformasikan soal wilayah atau daerah yang jadi cikal-bakal Magelang. Prasasti ini hanya menceritakan tentang Raja Sanjaya sebagai penguasa Jawa.
3. Ada data yang kurang akurat tentang besluit Gubernemen yang jadi dasar pengangkatan bupati pertama Magelang. Ada yang menyebut besluit gubernemen dibuat oleh Inggris, ada yang meyakini dibuat oleh Belanda.
Kota Magelang dari Prasasti Mantyasih
Tetangga kabupaten, yaitu Kota Magelang, sudah lebih lebih dulu menetapkan hari jadinya berdasarkan pada angka yang tertera di Prasasti Mantyasih.
Prasasti Mantyasih ditemukan di Kampung Mateseh di Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, menyebut tentang wilayah bertanah subur dan makmur yang berdiri pada 11 April 907 sebagai tanah perdikan yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung dari Mataram Kuno.
Desa atau tanah perdikan adalah wilayah yang tidak perlu menyetor pajak (upeti) kepada kerajaan alias bebas pajak, seperti yang tertulis pada Prasasti Mantyasih. Lokasi tanah perdikan di masa lalu itu sekarang jadi lokasi yang bernama Kampung Mateseh di Kota Magelang.
Selain prasasti, di Kampung Mateseh juga ditemukan lumpang batu yang diyakini sebagai salah satu alat untuk melakukan upacara keagamaan.