Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasi Padang

27 Februari 2023   10:49 Diperbarui: 27 Februari 2023   11:01 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Uang itu harus dikembalikan, Pak, itu namanya mencuri." Suara Ibu terdengar seperti teriakan yang ditahan.

"Dikembalikan kemana. Kalau lapor polisi nanti aku dikira pencurinya."

"Astagfirullah aladzim!"

"Itu rejeki kita, Bu. Kalau bukan rejeki mana mungkin aku yang menemukannya. Dompet itu bisa ditemukan oleh orang lain, tapi aku yang menemukannya padahal dompet itu di trotoar."

"Astaghfirullah! Harus dikembalikan, Pak! Serahkan ke polisi!"

Apa, sih, yang dibicarakan Bapak dan Ibu. pa yang harus dikembalikan. Kalau trotoar aku mengerti karena Bapak selalu mangkal di trotoar menunggu order dari aplikasi ojeknya. Lalu kenapa Ibu sampai istighfar berkali-kali.

Malam itu Bapak pergi lagi. Katanya mau kerja lagi. Kali ini tidak pamit ke Ibu. Wajah Ibu terus masam dan mulutnya seperti tertekuk-tekuk sampai aku tertidur karena kekenyangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun