Lelaki berkaus biru itu membalas, "Ya? Ada yang bisa dibantu?"
"Kamu petugas workshop?""
Lelaki yang dipanggil Morgan itu mengangguk, menunjukkan ID Card didadanya yang bertuliskan nama "Morgan" diatas kata "Panitia".
Lita ingin bertanya lagi, tapi kandung kemihnya hampir bocor. Dia lari ke arah yang ditunjukkan Morgan untuk menuntaskan hajatnya.
Beruntung bagi Lita yang tidak perlu mencari keberadaan Morgan selepasnya ke toilet. Lelaki itu berada sendirian di aula sedang mengetikkan sesuatu di laptop.
"Morgan," panggil Lita setengah ragu setengah penasaran, "Boleh saya tanya sesuatu?"
Morgan tersenyum, "Gimana rasanya punya nama yang sama dengan eks personil boyband SMASH?" Morgan seolah membaca pikiran Lita. Dia berdiri, bersedekap, kemudian tertawa. "Aneh, ya?"
"Err..." Lita bingung harus menimpali atau tidak karena yang ditanya sudah tahu apa yang akan ditanya.Â
Bukan cuma namanya, kok bisa, sih, wajahnya juga mirip banget, batin Lita.
"Kenapa bisa jadi panitia workshop?"
"Kenapa tidak?" Morgan duduk lagi dan melanjutkan urusan pada laptopnya. Lita ingin pamit kembali ke kamarnya, tapi Morgan keburu menanyainya.