Secara luas, istilah fandom dikenal juga dalam olahraga dan K-Pop, jadi secara kasat mata saja sudah terlihat bahwa anggota fandom bukanlah cinephile.
Cinephile di kehidupan nyata
Komunitas KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) dapat kita sebut sebagai sekelompok cinephile. Mereka menonton film indie, B-movie, film jadul, film asing, film dokumenter, bahkan film yang tidak terbayang di benak kita pun mereka tonton, seperti yang tampak pada KOMiK Awards 2021.
Siapa pun sudah tahu Aldi Taher seorang aktor, tapi siapa sangka Aldi segitu pedenya menulis dan menyutradarai film horor yang demikian konyolnya, menurut awards yang diberikan oleh KOMiK.
KOMiK juga rutin menerbitkan buletin bulanan yang isinya ulasan seputar film. Ketua komunitasnya, Dewi Puspasari, bahkan menerima gelar Kompasianer of the Year 2021 Â karena konsisten menjaga kelangsungan komunitas, relasi dengan sesama kompasianer, dan kerjasama KOMiK dengan pihak lain.
Ini bukan promosi KOM, hanya contoh seperti apa cinephile di kehidupan nyata. Saya juga bukan anggota KOMiK, pun sudah tidak lagi ada dalam komunitas apapun yang ada di Kompasiana.
Mahasiswa jurusan film di kampus-kampus tertentu juga bisa disebut cinephile. Mereka mempelajari teknik membuat film, sejarah film, dan lain-lain yang berhubungan dengan film. Mau tidak mau mereka harus mencintai film, kecuali mereka kuliah di jurusan itu karena terpaksa.
Lalu, semua orang yang bekerja di industri film cinephile juga, dong? Tergantung. Ada orang yang bekerja hanya demi nafkah, tapi tidak benar-benar mencintai pekerjaannya. Ada juga yang bekerja demi popularitas.Â
Seorang cinephile dengan senang hati menonton film yang tayang di masa lalu untuk kemudian diingat di masa depan, sambil bernostalgia atau mencari pengetahuan yang luput dari pandangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H