Generis juga memperkenalkan kutipan dari sarjana film Annette Michelson yang menyatakan bahwa, " Tidak ada yang namanya cinephilia, melainkan bentuk dan periode cinephilia."Â
Seperti dijelaskan oleh Antoine de Baecque dan Thierry Frmaux yang ditulis Mas Generis, "Esensi definitif cinephilia adalah budaya yang dibuang yang lebih memilih untuk menemukan koherensi intelektual untuk memuji (film) yang tidak standar."
Oh ya, Mas Generis ini nama orang, bukan sebutan untuk orang yang lebih tua atau untuk kesopanan seperti, misal Nurulloh (COO Kompasiana) yang dipanggil dengan sebutan Mas Uyuy.
Ciri umum cinephile
1. Menikmati menonton film-film lama yang populer pada masanya tanpa terganggu oleh kualitas film yang dimakan zaman.Â
Kalau kita, sih, malas, ya, nonton film jadul karena gambarnya tidak bening, audionya sumbang, dan skenarionya kurang menggelegar, Namun, seorang cinephile tidak keberatan dengan "hal sepele"itu.Â
Mereka bahkan menikmati nonton film bisu Charlie Chaplin yang berwarna hitam putih dan kartun Mickey Mouse jadul yang rilis pada 1950-an.Â
Perlu dibedakan, ya, orang yang hobi nonton film bajakan berformat CAM tidak bisa disebut cinephile. Buruknya kualitas CAM karena dibajak dari bioskop beda jauh dengan buruknya kualitas film original yang dimakan usia.
2. Suka menonton film yang sama berulang-ulang bila film itu menurutnya teramat bagus.Â
Orang yang bukan cinephile masih mau nonton Dilan dua kali, tapi kalau harus nonton Dilan berulang kali siapa yang mau. Cinephile bakal menontonnya lagi dan lagi.Â
Bukan karena pengin baper terhadap Dilan dan Milea, tapi ada bagian artistik, skenario, akting, atau setting tempat yang membuatnya ingin nonton lagi.