Melansir Tadviser, di Rusia 5G launching sejak September 2020, tapi sampai sekarang masih dioperasikan terbatas untuk industri dan perkantoran di Moskow.
Rusia menargetkan perumahan di kota-kota besar sudah terhubung dengan 5G dalam waktu tiga tahun. Itu berarti orang Rusia di kota-kota besar bakal sepenuhnya menikmati 5G pada 2024.Â
Bila dengan Indonesia saja ketinggalan, apalagi dengan Tiongkok. Rusia sudah tidak bisa mengejar. Tiongkok sudah meluncurkan satelit untuk koneksi data 6G dan sedang diujicoba secara terbatas.
Apa saja informasi palsu yang disebar Rusia ke seluruh dunia?
1. Radiasi dari sinyal 5G lebih cepat memicu tumor dan kanker otak. Mitos ini dengan mudah dipatahkan oleh penelitian dan studi kasus yang berkaitan dengan tumor dan kanker otak.
Mayo Clinic melansir penelitian yang melibatkan 420.000 pengguna ponsel. Dari situ tdak ditemukan bukti bahwa ponsel menyebabkan salah satu dari penyakit otak mematikan di dunia.
Ada pasien tumor otak yang diteliti kaitannya dengan telepon seluler, tapi tidak ditemukan bukti si pasien kena tumor otak gara-gara dia pakai HP.
Jadi, hubungan antara tumor dan kanker otak dengan sinyal atau radiasi ponsel masih perlu penelitian yang lebih panjang lagi.
2. Bikin baterai HP cepat habis. Ponsel atau tablet yang dilengkapi koneksi data super cepat sudah pasti baterainya lebih boros karena email akan jalan real-time, pesan suara dan gambar yang datang dari WhatsApp juga makin cepat.Â
Tambah lagi kita bakal lebih sering berkutat pada ponsel untuk sekedar baca berita, nonton YouTube, atau menyaksikan orang-orang berjoget di Tiktok.
Pemakaian ponsel yang lebih sering dengan durasi panjang mau takmau membuat baterainya cepat habis, bukan?!
3. Boros kuota. Sewaktu kecepatan mobile data masih di 3G, saya hanya butuh 1 GB/ bulan untuk chatting, baca berita, mengerjakan revisi laporan, dan sesekali buka email dari kantor.Â