Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Penyuka Kesendirian, Beda dengan Kesepian

22 Desember 2021   10:55 Diperbarui: 22 Maret 2022   08:45 2991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: thewalrus.ca

Kenapa orang-orang introvert sering sendirian, tapi tidak terjerumus ke jurang depresi? Karena mereka sangat menyukai kesendirian tanpa sekalipun merasa kesepian.

Mereka tetap bergaul dengan orang lain, punya teman, dan mengikuti tren pergaulan. Hanya, berbeda dengan ekstrovert yang mendapat energi dari aktivitasnya dengan banyak orang, introvert perlu menyendiri agar energinya pulih dan menikmati jadi dirinya sendiri.

Sendiri tapi tidak sepi

Orang yang senang sendirian dikenal dengan istilah solitude. Pada mulanya istilah solitude disematkan kepada orang yang sendirian dan kesepian. 

Seiring berjalannya waktu solitude dipisah dari loneliness (kesepian) dan solitude kini berarti keadaan menyendiri tanpa merasa sendirian.

Kirsten Neuschfer, seorang ahli pelayaran tunggal jarak jauh, mengatakan bahwa sendirian bisa menciptakan ketenangan batin yang membuat dia bahagia.

Kirsten kerap berlayar seorang diri melintasi lautan dengan waktu tempuh minimal 30 hari sekali berlayar. 

Tahun depan dia bakal ikut dalam Golden Globe Race, pertandingan berlayar solo melintasi Samudra Atlantik dan diperkirakan makan waktu 7-9 bulan di laut. Sendirian!

Di Golden Globe Race, Kirsten dan peserta lainnya tidak boleh menggunakan GPS untuk alat bantu navigasi. Mereka hanya akan mengandalkan navigasi alam seperti arah angin, bintang, matahari, atau pasang laut.

Apakah orang-orang yang gemar menyendiri kesulitan berhubungan sosial dengan orang lain sehingga memilih untuk sendiri saja? Tidak.

Ilustrasi: thewalrus.ca
Ilustrasi: thewalrus.ca
Solitude tidak punya masalah dalam pergaulan sosial, hanya lebih senang menyendiri daripada hangout dengan banyak orang.

Ada kalanya seorang solitude sudah terbiasa sendirian sampai tidak pernah lagi merasa kesepian.

Ada macam-macam alasan orang memilih menyendiri tanpa merasa kesepian atau dikucilkan.

1. Menghindari stres dari hiruk-pikuk sosial. Berinteraksi dengan banyak orang dengan banyak karakter dan semua mau enaknya sendiri bisa bikin kita stres. Entah itu di lingkungan perumahan, kantor, kampus, atau di pasar dengan sesama pedagang dan pembeli.

Banyak orang kemudian menarik diri dari hiruk-pikuk itu untuk menyendiri, kembali kepada karakter aslinya, lalu memikirkan kembali arah hidupnya.

2. Arus informasi makin deras. Kemajuan teknologi informasi bukan cuma memudahkan mencari informasi secepat kilat, tapi juga memberikan banyak info yang sebetulnya tidak kita perlukan.

info yang tidak kita perlukan itu dapat memicu stres dan keresahan yang sebenarnya dapat dihindari.

Seorang solitude bisa saja bergabung dengan banyak grup WhatsApp, tapi sangat jarang membaca percakapan di dalamnya untuk menghindari diri dari arus informasi yang tidak dia perlukan.

3. Ingin lebih kreatif dan produktif. Sebuah studi psikologi menyebut bahwa kesendirian bisa memicu kreativitas.

Itu sebabnya penulis, musisi, dan seniman senang menyendiri bila sedang bekerja. Makin terjaga privasinya makin produktif mereka. 

4. Ingin lebih dekat dengan Sang Pencipta. Banyak orang yang butuh kesendirian karena ingin berzikir, wirid, membaca kitab suci, atau kontemplasi.

Merasakan kehadiran ilahi seringkali hanya bisa didapat saat sedang sendirian.

Sila Baca: Bila Suami Istri Saling Kesepian

Sepi di tempat ramai

Kesepian adalah emosi subjektif yang memunculkan efek negatif pada diri seseorang.

Berada di tengah keluarga yang harmonis dan teman-teman yang menyenangkan ternyata tidak menghindarkan rasa kesepian pada seseorang jika dia 

Orang yang kesepian lama-lama bisa memicu depresi yang berujung pada bunuh diri.

Peristiwa yang terjadi pada Novia Widyasari adalah buntut dari depresi. Dia dihamili lalu kandungannya digugurkan paksa oleh pacarnya.

Walau dia berada di tengah ibu dan teman-temannya, rasa kesepian karena diabaikan keluarga pacar yang tidak bertanggung jawab akhirnya memicu depresi dan membuatnya putus asa.

Novia punya sahabat untuk berbagi cerita. Terbukti yang menuturkan penyebab Novia melenyapkan nyawa adalah temannya. 

Sang ibu pun berkali-kali memintanya agar kuat dan bertahan, tapi Novia tetap memilih mengakhiri hidupnya.

Jika suatu hari kita merasa kesepian, hal-hal berikut bisa memudarkan kesepian itu:

1. Dengarkan musik atau siaran radio. Jika merasa musik tidak bagus untuk iman, setel murotal atau dengarkan shalawat. Ikutlah bersenandung bersama musik itu atau libatkan diri jika penyiar radio membuka line percakapan.

Kalau mau, Anda juga bisa bershalawat sendiri tanpa stereo atau membaca ayat suci Alquran.

2. Tidak membuka media sosial. Secara kasat mata, medsos memang seru. Selain membaca info terkini, kita juga bisa ikut komentar sesuka hati. Namun, hal itu justru menambah rasa kesepian karena melihat hal-hal yang indah yang semu.

Menurut blog Harvard Health dari Harvard Medical School, informasi yang tersedia di medsos bisa memicu kecemasan, terutama yang bernada negatif.

Pada survei tahun 2019 yang dilansir Very Well Mind, medsos justru memicu kesepian pada 25% orang berusia 18-27 tahun. Sebanyak 22% mengaku mereka tidak merasa punya teman.

Kalau tidak mau tambah stres dan cemas, batasi membuka medsos dan berita online.

3. Lakukan hobi dan kegiatan favorit. Alih-alih buka medsos dan ikut arus di dalamnya, Healthline menyarankan bahwa menulis puisi, memasak, menjahit, atau apapun yang jadi kegiatan favorit kita dapat merangsang hormon dopamin alias hormon bahagia.

Hormon bahagia bisa meredakan stres karena dikenal juga sebagai hormon yang memicu perasaan baik.

4. Menelepon keluarga atau teman lama. Melansir CNN, bicara selama 10 menit dengan seseorang yang kita cocok dengannya bisa mengurangi kesepian.

Pastikan dulu orang yang mau kita hubungi bisa menerima telepon karena kalau mereka sedang tidak bisa terima telpon, bisa-bisa kita malah tambah merasa kesepian. 

Konfirmasi dulu kepada mereka lewat SMS atau WhatsApp, seperti, "Ente lagi sibuk, kagak? Aye mau nelpon nih pengen ngobrol."

"Ada ape kok tumben nelpon?"

"Ahh, kagak ape-ape, cuma lagi gabut. Kalo kagak sibuk aye telpon sekarang, ye?"

5. Selalu ingat bahwa rasa kesepian itu cuma sementara. Mind Clear Psycho Therapy menulis bahwa kita tidak selamanya kesepian.

Manusia secara alami adalah makhluk sosial. Rasa kesepian terjadi karena faktor internal dan eksternal yang terjadi bertahun-tahun lalu pada seseorang dan mempengaruhi dirinya di masa kini. Secara insting manusia bisa mengatasi rasa kesepian itu, meski ada juga yang butuh bantuan orang lain untuk mengatasinya.

***

Kesendirian adalah sebuah kesengajaan yang diciptakan seseorang untuk ketenangan dan kebahagiaan dirinya.

Kesepian adalah emosi negatif yang dirasakan seseorang saat dia mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan yang membuatnya merasa jauh dari orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun