Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ongkos Jastip yang Ideal antara Uang Lelah dan Bea

29 November 2021   14:04 Diperbarui: 29 November 2021   18:44 2331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: martechcube.com

Apakah ongkos jastip direct selling memang sebesar itu, hampir menyamai harga makanan yang dijual? 

Saya pikir harusnya tidak, karena direct selling bukanlah personal shopper.

Sama-sama jastip, ada perbedaan mencolok antara direct selling dengan personal shopper.

Ilustrasi: martechcube.com
Ilustrasi: martechcube.com

1. Cara Kerja

Personal shopper diminta khusus oleh seseorang untuk membelikan barang tertentu yang dijual dalam edisi terbatas atau yang tidak dijual di kota tempat seseorang itu tinggal.

Kadang-kadang personal shopper bisa diminta oleh beberapa orang dalam satu kelompok untuk membelikan mereka barang tertentu. 

Misal, ibu-ibu arisan di Magelang ingin beli dompet terbaru Kate Spade di Senayan City Jakarta, karena rempong kalau harus ke Jakarta rame-rame, mereka minta tolong si A membelikan dompet itu untuk mereka.

Ongkos kereta, pesawat, atau bensin dan tol (jika si A mengendarai mobil sendiri) dibiayai oleh si pemesan.

Sedangkan pada jastip direct selling, penjual menawarkan barang tertentu yang produknya sudah difoto dulu, untuk ditawarkan apakah ada yang minat beli atau tidak.

Jika ada yang berminat membeli, barulah si penjual membeli barang (atau makanan) itu.

Jadi, bila personal shopper diminta untuk belanja, direct selling menawarkan, "Ada yang mau nitip? Kalau mau nitip harga barangnya jadi mahalan dikit, ya." Begitu kira-kira.

2. Pembeli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun