Pengelola Kompasiana ingin kita dapat unique view sebagai syarat dapat K-Rewards.
Unique view tidak bisa didapat dengan cara:Â
- Klak-klik artikel sendiri berulang kali.Â
- Logout-login berulang kali di akun Kompasiana.Â
- Memakai VPN dengan tujuan mengubah IP Address.Â
- Memakai mode incognito di peramban (browser) yang kita gunakan.
Jika kita buka satu artikel di ponsel berbarengan dengan kita buka di komputer dan laptop, maka unique view yang terhitung untuk artikel itu adalah 3 unique views, walau kita menggunakan Wi-Fi yang sama di rumah, kampus, kantor, kafe, atau nebeng tetangga.
Kok bisa buka bareng artikel di gawai yang berbeda jadi 3 unique views?
Karena masing-masing gawai menyimpan cookies dan cache yang berbeda. Maka hitungan viewnya juga beda.
Kalau kita menutup peramban selama 30 menit lalu buka lagi peramban itu untuk buka artikel guna membalas komentar atau terkejut karena artikel kita jadi Headline, maka kunjungan itu juga terhitung sebagai unique view. Lalu muncullah:
Kompasiana berharap, "Kompasianer yang tidak melakukan aktivitas secara organik untuk menghentikan hal tersebut".
Apa yang dimaksud Kompasiana dengan aktivitas organik?
Apakah artikel harus disiram pakai pupuk organik? Atau mengetik harus dengan jari sendiri, bukan jari robot? Atau dilarang menggunakan robot untuk mengklik artikel? Ga jelas banget.
Di dunia per-blog-an, minta bantuan robot untuk mengklik artikel sudah tidak mungkin karena membuat blog hang, not found, atau apalah namanya. Selain kerja server jadi sangat berat, monetisasi blog juga hilang.
Atau apakah yang dimaksud dengan "tidak melakukan aktivitas secara organik" berarti Kompasianer tidak boleh pakai ads (iklan) seperti yang diakui Steven Chaniago?