Like it or not, Kompasiana sampai sekarang belum melarang penggunaan ads di Syarat dan Ketentuannya atau dalam bentuk artikel.Â
Sebelum Steven mengakupun memang tidak ada larangan memasang ads untuk mempromosikan artikel.
Memasang iklan untuk mempromosikan artikel juga tidak melanggar UU ITE. Karena prinsipnya kita membayar orang untuk melihat artikel kita selama artikel itu tidak mengandung pornografi, judi, pembajakan, atau lainnya yang melanggar hukum positif di Indonesia.
Penggunaan ads berpengaruh pada Google AdSense. Performa blog jadi jelek (bounce rate tinggi, dll) yang akhirnya membuat pendapatan blogger berkurang, bahkan akun AdSense terancam diblokir.
Jadi apa yang akan dilakukan Kompasiana untuk mengantisipasi penggelembungan views oleh Kompasianer di kemudian hari?
Nanti deh, nunggu Kompasianival dulu, cerewet banget, lu.
Berikutnya, bila yang Kompasiana maksud dengan "aktivitas organik" adalah organic view, ini mungkin paling masuk akal bila merujuk pada tema Topik Pilihan yang makin lama makin waw-wew-wow dan lenyapnya artikel-artikel politik.
Dengan menulis artikel dari isu yang sedang hangat dibicarakan warganet (ditambah lagi pakai teknik SEO) besar kemungkinan artikel Kompasiana akan nangkring di halaman pertama mesin pencari.
Warganet tidak suka baca artikel panjang-panjang. Mereka senangnya ketik kata kunci, ketemu artikel yang dicari, lalu lenyap.
Sedangkan untuk bisa nangkring di halaman pertama Google, SEO Kompasiana sudah kalah dari portal berita dan platform blog lain.
Sampai dengan tahun lalu, kalau kita mengetik kata kunci apapun, artikel milik Kompasianer sering muncul di halaman 1 Google. Sekarang?