Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Istri peternak dan ibu dua anak.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Harder They Fall" dan Eksistensi Koboy Kulit Hitam

7 November 2021   15:25 Diperbarui: 7 November 2021   19:55 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koboy kulit hitam di Texas tahun 1911. Foto: Retronaut HQ via Twitter @retronauthq

Setelah perang sipil yang berlangsung tahun 1861-1865 berakhir, sebanyak 25% dari koboy yang ada di Amerika Serikat saat itu adalah kulit hitam.

Jumlah 25% itu sebenarnya jauh dari mendekati. Menurut pihak The Black Cowboys Museum di Texas, pada tahun 1830, 1840, dan 1850-1860-an, semua koboy yang ada di AS adalah orang kulit hitam.

Pada awal 1800-an, banyak kulit putih dari wilayah Selatan pindah ke wilayah Barat ke Texas untuk mencari tanah yang lebih murah dan memulai hidup baru. Saat pindahan itu, mereka membawa serta para budak mereka.

Saat terjadi perang saudara, Texas ditarik ke Konfederasi dan pemilik budak pindah ke Timur untuk ikut perang. Mereka meninggalkan peternakan mereka untuk diurus para budak. Budak-budak itulah yang menjadi koboi kulit hitam pertama di "wild wild west".

Setelah perang berakhir, budak-budak di wilayah Selatan yang telah merdeka mencari nafkah dengan menjadi cowboy di Texas karena pekerjaan itulah yang sesuai pengalaman mereka.

Pada akhirnya orang-orang mendengar tentang keahlian keren para koboy dan mereka tidak tahu bahwa mereka adalah kulit hitam. Dengan bangganya para penunggang kuda kulit putih lalu menyebut dirinya, "Hey, I'm a cowboy!"

Karena sejarah itulah, maka sepak terjang para koboy kulit hitam di film The Harder They Fall jadi sangat menarik.

Meski kisah dalam film itu adalah fiksi belaka, tapi,

hampir semua nama tokoh kulit hitam yang muncul di The Harder They Fall betul-betul pernah hidup di akhir abad 19.

Rufus Buck

Rufus Buck adalah ketua geng bramacorah nomor wahid yang bengis dan kejam bernama Rufus Buck Gang. 

Mereka beraksi tahun 1895-1896 di wilayah yang sekarang disebut Oklahoma. Setahun melanglang di dunia hitam, mereka telah merampok, memerkosa, menyiksa, serta melenyapkan nyawa penduduk termasuk penegak hukum.

Geng beranggotakan lima orang ini ditangkap oleh Marshall Bass Reeves sebelum akhirnya dihukum gantung pada 1 Juli 1896 di Benteng Smith, Montana.

Di kehidupan nyata, anggota geng Rufus Buck multi etnis dari kulit hitam sampai Indian. Namun, di film The Harder They Fall, semua anggota geng Rufus Buck berkulit hitam dan berjumlah 7-8 orang dengan 1 perempuan bernama Trudy.

Terlepas dari kejahatannya, Rufus Buck termasuk dalam daftar koboy kulit hitam di sejarah Amerika.

Bass Reeves

Marshall Bass Reeves adalah penegak hukum yang menangkap Rufus Buck. Di kehidupan nyata Bass Reeves menangkap seluruh geng Rufus Buck sebelum geng itu digantung di Benteng Smith.

Selama menjadi marshall, Bass Reeves telah menangkap lebih dari 3.000 pelaku kriminal berbahaya dan menembak mati 14 diantaranya karena melawan saat hendak ditangkap.

Di film The Harder They Fall, Bass Reeves hanya menangkap Rufus Buck seorang, sementara anggota geng yang lain masih berkeliaran membentuk geng-geng baru.

Bass Reeves juga harus menelan pil pahit bahwa setelah bertahun-tahun di penjara, Rufus Buck dapat ampunan dari pejabat hukum.

Ini yang membuat Bass Reeves harus minta bantuan Nat Love, ketua geng perampok Nat Love Gang untuk menghabisi Rufus. Nat Love sendiri punya dendam pada Rufus sejak dia berumur 10 tahun. 

Nat Love menembak mati Rufus demi membalas kematian ayah-ibunya yang tewas ditembak Rufus saat Nat sedang makan siang bersama mereka.

Nat Love

Nat Love dikenal sebagai salah satu pahlawan koboy kulit hitam pertama yang berhasil menjinakkan kuda saat masih menjadi budak di Tennessee. 

Dia melatih dirinya menjadi penembak jitu dan berhasil melawan para pencuri ternak di Kansas, Texas, dan Arizona.

Nat Love menulis di otobiografinya tentang eksploitasi yang dilakukannya di daerah Barat yang mana menghabiskan banyak senjata dan uang. Karena itulah dia dikenal sebagai "koboy sejati".

Pada The Harder They Fall, Nat Love jadi tokoh utama dan dikisahkan menjadi ketua Nat Love Gang yang spesialis merampok bank. 

Nat Love merampok guna membiayai pencariannya terhadap anggota Rufus Buck Gang yang membunuh orang tuanya. Dia juga dikisahkan menjalin asmara dengan anggota geng bernama Stagecoach Mary.

Stagecoach Mary

Nama aslinya adalah Mary Fields. Di depan namanya ada kata stagecoach karena Mary adalah wanita Afrika-Amerika pertama yang membawa surat di Star Route untuk Departemen Kantor Pos AS.

Dia ditakuti para bandit karena bertubuh tinggi, mahir menembak, dan punya temperamen keras.

Di film, Stagecoach Mary memiliki kafe dan menang duel dengan Trudy dari geng Rufus Buck.

Jim Beckwourth

Sama seperti Nat Love, Jim Beckwourth juga tersohor di era Old West. Pada catatan biografi yang dikisahkan oleh Tom DeMund, Jim adalah seorang penjebak, pedagang, tentara, pramuka, penjelajah, dan ketua Crow Nation. 

Dia memiliki sebuah hotel di Santa Fe selama pemberontakan Taos yang dia bantu untuk memadamkannya. Jim menemukan Beckwourth Pass di Pegunungan Sierra Utara yang kemudian menjadi nama belakangnya.

Di The Harder They Fall, Jim adalah teman sekaligus anggota Nat Love Gang. Dia punya keahlian memainkan senjata dan menembak dengan cepat dan tepat.

Salah satu saingannya dalam menembak adalah Cherokee Bill yang merupakan anggota geng Rufus Buck.

Jim Beckwourth berhasil membuktikan diri menjadi penembak tercepat dengan mengalahkan Cherokee Bill, tepat saat Cherokee Bill baru saja menembak Bill Pickett, rekan sesama anggota geng Nat Love.

Bill Pickett

Bill Pickett adalah seorang rodeo performer yang hidup di tahun 1870-1932. 

Dia menemukan teknik bulldogging, yaitu keterampilan mencengkeram tanduk ternak dan menjatuhkan mereka ke tanah. 

Teknik ini membantu para peternak menangkap sapi jantan yang tersesat atau yang mendadak tidak bisa dikendalikan.

Di film, tokoh Bill Pickett mahir menembak dari jarak jauh di balik tebing tinggi. Dia tewas ditembak secara curang dari belakang oleh Cherokee Bill.

Di kehidupan nyata, Cherokee Bill juga seorang koboy. Dia termasuk bandit yang kejam dan bengis. Namun, karena warna kulitnya yang sedikit terang karena selain berdarah Afrika dia juga keturunan kaukasia dan Indian, juga tidak menjadi budak, saya tidak mencuplik kisahnya disini.

Diantara banyak adegan tembak-tembakan di The Harder They Fall, ada adegan yang sukses bikin nyengir.

Pada salah satu scene ditulisi "this is a white town". White town disitu berarti kota orang kulit putih sekaligus semua bangunannya berwarna putih, seputih salju.

Warna kulit Nat Love dan Cuffee (koboy yang bekerja di kafe milik Stagecoach Mary) jadi sangat mencolok ketika masuk ke "white town" yang serba putih.

Film ini mungkin serupa dengan sinetron kolosal Tutur Tinular dan Misteri Gunung Merapi yang berlatar tokoh zaman Singasari dan Majapahit, tapi kisahnya murni fiksi.

Kalau selama ini kita sering menonton film koboy yang didominasi pemeran bule, maka The Harder They Fall jadi tontonan yang menarik bagi para penyuka film tembak-tembakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun