Saat mengalami kemarahan, penggemar musik metal mendengarkan lagu yang bisa menandingi kemarahan mereka.
Musik membantu menjelajahi keseluruhan emosi yang mereka rasakan lalu membuat mereka lebih tenang.
Penelitian Leah dan Dr. Genevieve dilakukan dengan mengukur level stres dan denyut jantung 39 responden berusia 18-35 tahun.
Para responden diminta mendengarkan musik metal selama 10 menit dari playlist para responden sendiri.
Hasilnya, lagu metal ternyata tidak membuat orang yang marah menjadi beringas. Mereka malah lebih tenang dan relatif dapat mengendalikan diri.
Terbuka dan sangat berminat terhadap pengalaman baru
Penelitian lain yang dilakukan pada 414 orang dari Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara menemukan bahwa musik metal mendorong orang untuk mencari pengalaman baru selain dari yang telah mereka alami.
Peserta diminta mendengar 10 lagu heavy metal kemudian mereka diminta menyelesaikan psikotes tentang otoritas, harga diri, kebutuhan akan keunikan, dan religiusitas.Â
Hasil menunjukkan mereka sangat terbuka terhadap pengalaman baru, tidak mementingkan harga diri dan otoritas pribadi, namun, nah ini dia, punya kebutuhan yang sedikit mengenai religiusitas.
Rendahnya religiusitas sangat mungkin menghinggapi karena tidak sedikit lirik lagu metal (terutama lagu asing) mengandung hal berbau anti-agama.Â
Tidak mudah tertarik untuk melakukan kekerasan
Ini mungkin terjadi karena lirik lagu metal mengandung unsur kegelapan, darah, kekerasan, dan brutal.
Pendengar musik metal sudah melampiaskan sisi gelapnya pada lagu-lagu keras sehingga di kehidupan nyata tidak lagi ingin melakukan kekerasan.