Emang apa bedanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan homeschooling? Sama-sama sekolah di rumah, kan?
PJJ dilakukan karena sedang ada wabah virus SARS-CoV-2. Sekolah tempat anak-anak belajar ditutup supaya tidak terjadi penularan virus penyebab penyakit Covid-19 tersebut. Jadilah mereka belajar dari rumah.
Sedangkan homeschooling adalah pendidikan yang basis utama belajar-mengajarnya ada di rumah, bersama orang tua, mentor, atau guru les.Â
1. Jenis Pendidikan
Sebuah homeschooling disebut informal jika orang tua dan anak belajar secara mandiri tanpa mengikuti salah satu kurikulum yang tersedia.Â
Lalu disebut homeschooling nonformal jika mereka tergabung dalam yayasan dan lembaga yang menyelenggarakan homeschooling.
Di Indonesia, banyak peserta homeschooling tergabung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menyelenggarakan Kejar (kelompok belajar) Paket A setara SD, B setara SMP, dan A setara SMA. Lainnya bergabung di lembaga seperti Primagama atau yayasan Kristen yang menyelenggarakan homeschooling.
Anak homeschool tidak menjadi peserta didik di sekolah manapun, namun ijazahnya tetap sah untuk dia melanjutkan sampai ke jenjang universitas.
Sedangkan sekolah merupakan pendidikan formal yang teratur, sistematis, bertingkat, dan mengikuti syarat-syarat yang jelas.
Itulah hal pertama yang membuat orang tua dan anak stres selama PJJ, karena belajar di rumah, tapi terikat aturan dan sistem belajar dari sekolah.
2. Proses Belajar
Kegiatan belajar mengajar pada PJJ pindah dari sekolah ke rumah. Interaksi guru dengan murid dilakukan lewat internet melalui gawai. Pada banyak sekolah, interaksi lewat layar hanya dilakukan sesekali karena guru lebih sering memberi materi dan tugas lewat WhatsApp, Google Site, Google Doc, dan lainnya.
Anak-anak homeschool tidak terpatok belajar sembari menatap layar apalagi dari WhatsApp dan YouTube. Kadang mereka keluar rumah untuk mempelajari ilmu yang ada dalam kurikulum. Kadang mereka datang ke PKBM untuk berdiskusi dengan mentor atau sesama homeschool.