Jun memencet bel kecil yang ada di pintu apartemen Senayan Residence unit 2020 milik Ray.Â
Ken menunggu di sebelah kanan Jun sementara Gimin memperhatikan lorong yang bercat putih bersih dan berlantai mengkilap dengan pintu-pintu unit tertutup rapat, sama rapatnya dengan pintu unit Ray saat ini.
Pintu terbuka dan aroma wangi segar menguar dari dalam apartemen. "Ayo masuk, Jack sudah datang, nih, kita sudah komplet, " Roy mempersilahkan kawan-kawannya masuk.
Ken langsung duduk di sofa empuk warna marun berjejalan dengan tiga perempuan yang dikenalkan Ray sebagai May, Joy, dan Kim, sementara Jun pergi ke kamar mandi.
Gimin memilih duduk di sofa yang lebih kecil di sebelah sofa marun.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, tetapi Gimin tidak melihat ada makanan di meja, hanya ada kue bolu kecil-kecil berhias krim dan cherry, roti stik dengan taburan keju kering, pizza mini, setoples coklat bulat-bulat, dan selusin gelas kosong. Boks minuman dingin warna biru duduk kokoh di kursi.
Katanya mau makan-makan, kok cuma ada kue. Biasanya makan-makan tahun baruan ada ayam bakar, sate, atau daging panggang, ini cuma kue.Â
Gimin memegangi perutnya yang berkeruyuk.
Gimin masih menahan lapar diperutnya ketika Ray mengganti musik dari alunan lembut saksofon Dave Koz ke dance Slow milik Kylie Minogue.
"Minum, Min," Jun menyodorkan sekaleng Bintang Radler yang dia ambil dari boks minuman. "Ini halal, Min, nol persen alkohol alias enggak ada alkoholnya. Nih!"