Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Maukah Orangtua Bersabar Tunggu Vaksin Sebelum Sekolah Buka Lagi?

7 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 8 Desember 2020   08:13 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di dalam kelas yang dilaksanakan di SMP Islam Cendekia Cianjur, Senin (31/8/2020). (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Apakah orang tua bersedia dimintai iuran untuk memenuhi kebutuhan protokol kesehatan itu?

Adik saya, yang tinggal di kota besar dan berkantong (agak) tebal saja minta diskon SPP di sekolah anaknya sampai 50 persen. 

Penurunan uang sekolah dari sejuta menjadi Rp800rb-an dirasanya tidak sepadan karena sekolah "gak ngapa-ngapain" selama sekolah tutup selain memberi tugas dan tugas. 

Apalagi yang di tinggal di kota kecil dan kantongnya kempes, mungkin mau iuran, tapi itu karena tidak ada pilihan lain.

Sekolah negeri dibolehkan bicara kepada komite sekolah bagaimana memenuhi kebutuhan sekolah yang tidak bisa dicukupi dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Komite nanti akan menghimpun dana dari para wali murid.

Kalau orangtuanya keberatan mengumpulkan dana, lalu bagaimana sekolah dapat memenuhi protokol kesehatan?

Andai mau membayar pun rasanya tidak sepadan antara risiko dengan manfaatnya.

Kita memang tidak ke mana-mana, di rumah saja selama hampir setahun. Tetapi, siapa bisa menjamin seluruh peserta didik dan orangtuanya, juga guru-gurunya mematuhi protokol kesehatan selama bepergian?

Risiko terbentuknya klaster sekolah sudah pasti besar meski ketika buka nanti hanya terisi sedikit murid dan guru dari total yang ada di sekolah.

Kalau lebih banyak risikonya maka pembukaan sekolah tidak perlu buru-buru.

Dampingi anak dan remaja Anda belajar di rumah sampai mayoritas rakyat sudah divaksin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun