Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Maukah Orangtua Bersabar Tunggu Vaksin Sebelum Sekolah Buka Lagi?

7 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 8 Desember 2020   08:13 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di dalam kelas yang dilaksanakan di SMP Islam Cendekia Cianjur, Senin (31/8/2020). (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Semester genap tahun ajaran 2020/2021 akan dimulai pada Januari 2021 dan sejak ada berita bahwa pembelajaran tatap muka diizinkan mulai bulan depan, harapan orangtua yang ingin anak-anaknya sekolah lagi bersemi kembali.

Apakah semudah itu kembali ke sekolah? Di daerah-daerah terpencil dan pelosok mungkin mudah karena mobilitas penduduknya rendah dan murid perlu tatap muka dengan guru karena ketiadaan gawai dan sinyal. 

Tapi di pulau Jawa tidak semudah seperti Bang Jago mudah cepat viral di TikTok.

Dalam sehari orang di pulau Jawa bisa pergi ke banyak tempat dan bertemu dengan banyak orang. Di sekolah anak saya saja banyak orangtua yang mengajak anak mereka ke luar kota (Jogja, Solo, Semarang, dan Jabodetabek) untuk bertemu kakek-neneknya juga sanak kerabat. 

Selama ini mereka memang baik-baik saja, tapi siapa tahu ketika sekolah buka ada lebih banyak lagi anak-anak yang ikut orangtua mereka bepergian tanpa mengikuti protokol kesehatan?

Walaupun Kemendikbud mengizinkan sekolah buka di semua zona risiko Covid-19, namun keputusan pembukaan sekolah tergantung pada Pemda, Kanwil, dan orangtua melalui komite sekolah.

Apakah Pemda sudi kasus Covid di daerahnya bertambah gara-gara dibukanya sekolah? 

Sudah banyak terbentuk klaster sekolah, entah karena tatap muka atau karena study tour keluar kota. Juga banyak sekolah yang buka-tutup lantaran warna zona di daerah itu berubah-ubah dan dalam lingkungan sekolah ada yang positif Corona.

Bila Pemda memutuskan membuka sekolah, berarti harus mempersiapkan kamar-kamar isolasi di rumah sakit sekaligus dengan tenaga medis dan tenaga kesehatannya, untuk jaga-jaga andai terjadi kasus baru dari klaster sekolah yang dibuka.

Jadi diizinkannya pembelajaran tatap muka tidak serta merta dapat membuat kita mengirim anak-anak ke sekolah saat libur semester ganjil berakhir. Banyak yang harus dipersiapkan termasuk sekolah.

Sekolah harus menambah tempat cuci tangan, membeli sabun cair, thermo gun, dan menyediakan desinfektan. Semua itu harus dibeli pakai duit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun