Orang-orang kelas menengah yang biasa memperoleh dan melakukan yang mereka mau kini jadi tidak bisa. Sementara orang-orang kaya, dengan duit unlimited, bisa mengatasi pandemic fatigue dengan mencari alternatif bisnis, hiburan, dan pendidikan untuk anak tanpa tergantung sekolah.
Maka kita yang sekiranya sudah kena pandemic fatigue mungkin bisa melakukan hal berikut,
1. Membatasi membaca dan menonton berita. Berita tentang Covid-19 yang bertubi-tubi dapat membuat kita putus asa. Berita tentang selebriti juga mungkin membuat kita iri, "Kok dia bisa bikin konten kesana-kemari ga takut Corona." atau, "Lahh bikin pesta kawinan meriah banget sampai 10.000 undangan. Gw aja kemarin cuma akad nikah di KUA."Â
Putus asa dan iri adalah penyakit hati. Jadi batasi diri mengakses berita. Lebih baik baca buku atau melakukan hal-hal yang jadi kesukaan Anda.
2. Tidak perlu ikut arus mengomentari atau menyukai sebuah postingan di media sosial mengenai peristiwa terbaru.
3. Teleponlah keluarga atau sahabat. Bukan video call tetapi telepon.Â
Menelepon lebih santai daripada video call karena kita dan lawan bicara hanya fokus terhadap suara. Kemungkinan untuk saling mengomentari penampilan dan mendahului percakapan sudah tertutup. Kita dan lawab bicara bisa saling bertukar kabar bergantian.
4. Perbanyak bercengkrama dan bercanda dengan anak. Bermainlah dengan mereka tanpa perlu ada rasa risih.
5. Jika merasa kesepian karena jomlo, beli cemilan dan tontonlah pertandingan olahraga lalu tulis di Kompasiana.
Ingatlah bahwa bukan kita saja yang merana di dunia karena Corona. Semua orang juga. Tapi banyak inovasi dan ide justru hadir ditengah pandemi.Â
Siapa tahu kitapun bisa menciptakan ide baru ketimbang hanya memikirkan kapan wabah berlalu.