Kenapa pakai roket punya China, kayak gak ada roket lain saja. Karena Indonesia punya kerjasama roket dengan China. Lagipula adanya kegagalan peluncuran satelit bisa dipelajari oleh ilmuwan Indonesia sehingga kelak kalau sudah bisa membuat roket, roket itu akan sempurna.
Jika Indonesia punya roket dan bandar udara antariksanya sendiri, kita tidak perlu menyewa roket dan membayar sewa tempat peluncuran kepada negara lain.
Saat ini Indonesia sudah mempersiapkan pembangunan bandar udara antariksa di Biak, Papua, yang akan beroperasi sepenuhnya pada 2040.
Mungkin teknologi roket akan berkembang pesat andai, andai lho, ada pengusaha tajir yang gila-gilaan mendanai Pusat Teknologi Roket milik LAPAN. Karena mengandalkan APBN tentu mustahil karena banyak yang harus dibiayai, bukan hanya untuk pengembangan teknologi ruang angkasa. TetapiÂ
Satu lagi, jika tidak ada halangan, pada Desember 2020 LAPAN akan kembali menerbangkan satelit buatannya, LAPAN A4, untuk memantau illegal fishing dan memetakan kondisi lingkungan pasca bencana.
Bangsa kita keren, kan, daripada ribut soal penggal-penggalan kepala lebih baik berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk bangsa ini. Karena ini bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H