Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Penulis - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022. Peduli pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Delapan Bulan Pandemi dan Corona yang Masih Ilusi dan Konspirasi

7 November 2020   17:48 Diperbarui: 7 November 2020   17:59 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada juga yang menimpali bahwa kita tidak boleh takut dengan Corona karena sama-sama ciptaan Allah. Allah tidak menyukai orang pemalas yang hanya di rumah terus. Hemm~.

Allah juga menciptakan HIV dan Ebola namun kedua virus masih ada sampai sekarang. Allah benar tidak menyukai pemalas, namun kalau untuk mencegah penularan diam di bukan berarti pemalas.

Apa tidak tahu sekarang ini ada istilah work from home, learning from home, online from home, and whatsoever.

Kalau banyak anggapan seperti di atas ada kemungkinan:

Satu, pemerintah, lewat gugus tugasnya di seluruh kabupaten dan kota, tidak maksimal menyosialisasikan hal-hal yang terkait penyakit Covid-19 dan pencegahannya. 

Tetapi, pada Maret-Juli 2020 ada tayangan update Corona di televisi setiap pukul 04.00 WIB yang dibawakan oleh Pak Ahmad Yurianto. 

Pun dari pemerintah daerah ada surat edaran yang dibagikan ke dusun-dusun. Poster tentang Corona dan Covid pun bertebaran di instansi pemerintah, pelayanan publik, bank, sekolah, sampai supermarket. 

Jadi bagaimana bisa dibilang tidak maksimal?!

Kedua, banyak orang Indonesia yang mengabaikan segala informasi tentang pandemi karena menganggap hal itu tidak mempengaruhi hidup mereka. Ada atau tidak ada Corona hidup mereka gitu-gitu aja.

Ketiga, sebagian orang punya keterbatasan terhadap akses informasi sehingga tidak dapat info memadai tentang pandemi yang sedang berlangsung.

Menurut hemat saya, sangat disayangkan kalau orang tua mengabaikan informasi soal Corona dan Covid-19, apalagi menganggapnya hanya konspirasi. Anak-anak dapat menjaga diri mereka sesuai protokol kesehatan kalau orang tuanya juga mematuhi protokol tersebut.

Anak-anak yang jenuh belajar dari rumah dapat dikuatkan kembali semangat belajarnya karena pandemi belum memungkinkan mereka kembali ke sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun