Sisa frekuensi yang tidak terpakai dapat digunakan untuk memperlebar jaringan 4G bahkan 5G, sehingga akses internet akan mudah menjangkau masyarakat pelosok.
Malahan, menurut Ishadi SK, transformasi siaran analog ke digital dapat menghindari sengketa dengan negara-negara tetangga yang disebabkan interverensi spektrum frekuensi di wilayah-wilayah perbatasan.
Akhirnya gagasan 23 tahun itu terlaksana. Keterlambatan ini sangat aneh, sebenarnya, karena Indonesia adalah negara pertama di Asia yang meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) pada 1976, sekaligus menjadikannya negara ke-3 di dunia setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat yang punya satelit komunikasi.
Idealnya, paling lambat lima tahun setelah peluncuran satelit itu Indonesia sudah dapat beralih ke siaran digital. Nyatanya butuh waktu sampai 23 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H