Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Terwujudnya Gagasan 23 Tahun Migrasi Siaran TV Analog ke Digital

4 November 2020   07:54 Diperbarui: 5 November 2020   11:08 7784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa frekuensi yang tidak terpakai dapat digunakan untuk memperlebar jaringan 4G bahkan 5G, sehingga akses internet akan mudah menjangkau masyarakat pelosok.

Malahan, menurut Ishadi SK, transformasi siaran analog ke digital dapat menghindari sengketa dengan negara-negara tetangga yang disebabkan interverensi spektrum frekuensi di wilayah-wilayah perbatasan.

Akhirnya gagasan 23 tahun itu terlaksana. Keterlambatan ini sangat aneh, sebenarnya, karena Indonesia adalah negara pertama di Asia yang meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) pada 1976, sekaligus menjadikannya negara ke-3 di dunia setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat yang punya satelit komunikasi.

Idealnya, paling lambat lima tahun setelah peluncuran satelit itu Indonesia sudah dapat beralih ke siaran digital. Nyatanya butuh waktu sampai 23 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun