Berbeda dengan warga di pemukiman biasa. Pulang kerja melepas penat, TV ternyata dikuasai istri nonton drakor. Nonton YouTube ponselnya sedang di-charge. Anak-anak juga sedang bikin PR. Ya sudah keluar rumah saja. Di luar rumah ternyata ada Pak Polan sedang duduk merokok, ya sudah ngobrol saja dengan Pak Polan di depan rumah.Â
Warga kawasan elit tidak begitu. Pulang ke rumah, ada banyak hiburan yang tersedia. Mau olahraga juga ada perlengkapannya. Bosan di rumah, keluar saja nonton bioskop.Â
Kalau bicara soal individualistis, para penghuni apartemenlah yang sangat mungkin dikatakan individualis. Antar penghuni benar-benar tidak saling kenal meski sering berada dalam satu lift.Â
Orang yang ingin privasi tinggi dan sama sekali tidak ingin dicampuri urusannya biasanya tinggal di apartemen. Inilah kenapa prostitusi dan narkoba yang digrebek polisi kebanyakan beroperasi di apartemen.Â
Semua manusia adalah makhluk sosial yang selalu butuh kehadiran manusia lain dalam hidupnya, tidak terkecuali warga di perumahan elit.Â
Mereka tidak individualis, hanya saja cara hidup mereka berbeda dengan orang yang tinggal di pemukiman biasa, apalagi yang di bantaran sungai, pun berbeda dengan yang di apartemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H