Buat jadwal apa saja yang kira-kira bisa mereka lakukan di rumah
Misal,
Senin: mencuci mobil-mobilan/boneka sambil main air, memanggang biskuit, mengerjakan tugas dari sekolah.
Selasa: kegiatan bebas terserah mereka, YouTube-an seharian gak apalah. Capek aku.
Rabu: membuat plastisin dari tepung, pesan delivery makanan kesukaan mereka.
Dan seterusnya.
Jadwal tidak perlu dibuat jika Anda menyukai spontanitas.
Tawarkan jika mereka ingin video call dengan teman-temannya
Berbicara atau sekedar tertawa dengan sahabatnya bisa mengurangi rasa jenuhnya "terkurung" di rumah terus.
Jangan bosan memberi pengertian
Jika mereka bertanya kenapa harus di rumah terus dan ayah-bunda tidak pernah mengajak jalan-jalan.
Pengertian harus diberikan dengan bahasa sesederhana mungkin. Jawab apapun pertanyaan anak, sesulit apapun, dengan sabar. Kalau tidak tahu harus menjawab apa, bilang saja bahwa kita belum tahu dan akan cari tahu dulu di internet.
Yah, memang harus sabar dan melelahkan, sih. Tapi kalau kita rela melakukannya, anak bisa merasakan bahwa menghabiskan waktu berminggu-minggu di rumah bersama orangtua juga menyenangkan.
Kepada siapa anak bersandar kalau bukan kepada orangtuanya, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H